KALBAR TERKINI - Melakukan perjalanan waktu (time travel) adalah impian semua orang. Ketika menangis sepanjang waktu akibat kehilangan orang yang kita cintai, maka kita bisa bertemu lagi dengannya: melakukan perjalanan waktu untuk kembali ke masa itu.
Dalam hasil berbagai penelitian ilmuwan termasuk berpijak dari Teori Relativitas Albert Enstein, terbukti bahwa perjalanan antarwaktu tidaklah mustahil. Tapi, selalu saja dihambat oleh hukum alam karena alam seolah-olah tak mengizinkan manusia pergi ke masa lalu atau masa depan.
Teori relativitas adalah teori yang membahas mengenai kecepatan dan percepatan yang diukur secara berbeda, melalui kerangka acuan. Konsep dasar dari teori relativitas disusun oleh Einstein menjadi dua jenis: teori relativitas khusus dan teori relativitas umum
Baca Juga: Hiks! Buat Kekasih, Pria ini Tuliskan: 'Aku Merindukanmu' Sepanjang 2,5 Kilometer
Baca Juga: OneWeb dan SpaceX Berlomba Pasang Internet di Kutub Utara
Baca Juga: Facebook: Perusahaan China Mata-matai Medsos Muslim Uighur
Foton Tumbuh Cepat: Tangan Ilahi?
Perlawanan dari alam yang dimaksud, bisa jadi, adalah perpanjangan tangan dari Sang Ilahi: Allah, Pencipta Langit dan Bumi. Betapa tidak, upaya ilmuawan untuk itu selalu gagal: energi dalam keadaan vakum dari bidang terkuantisasi tak bermassa, seperti foton, mendadak akan tumbuh tanpa batas ketika mesin waktu dihidupkan sehinggasecara efektif mencegahnya digunakan!
Perjalanan waktu sendiri, menurut Stephen William Hawking, fisikawan teoretis, kosmologi, pengarang, dan Direktur Penelitian Center for Theoretical Cosmology di Universitas Cambridge, tak mustahil terjadi. Pernyataanya ini, setidaknya, bisa diterima.