Berdiri setinggi 80 cm, berdiri di atas alas segi delapan yang terbuat dari kayu jati terbaik.
Badan cangkirnya berbentuk seperti kok, sedangkan tutupnya didesain seperti Candi Borobudur yang terkenal di dunia di Indonesia.
Baca Juga: Final Sudirman Cup 2021: Shi Yu Qi Jadi Penentu Setelah Tumbangkan Tunggal Putera Korea Heo Kwanghee
Gagangnya berbentuk seperti benang sari, melambangkan benih bulutangkis.
Trofi tersebut dibuat oleh Perusahaan Masterix Bandung dengan biaya USD 15.000 saat diserahkan kepada Federasi Bulu Tangkis Internasional pada Mei 1989.
BAGAIMANA FORMAT KOMPETISI BERKEMBANG?
Format telah melihat perubahan halus selama bertahun-tahun. Hingga tahun 2003, Grup 1 (negara elit yang memperebutkan gelar dan bukan hanya tempat) memiliki enam tim dalam dua grup; dua tim teratas di setiap grup akan masuk ke semifinal.
Pada tahun 2005, Grup 1 memiliki delapan tim dalam dua grup, sedangkan pada tahun 2011, 12 tim masuk di grup elit, yang dibagi menjadi empat sub grup yang masing-masing terdiri dari tiga tim.
Dua tim teratas dari masing-masing sub-grup akan memasuki perempat final.