Olimpiade Tokyo 2020: Mengenal Doping di Dunia Olahraga, Zat Penguat Terlarang Bagi Atlet, Berikut Jenisnya

- 29 Juli 2021, 15:26 WIB
Ilustrasi Doping
Ilustrasi Doping /Istimewa/@Doktersehat.com

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Fakta Menarik Windy Cantika Aisha, Mewakili Indonesia Cabor Angkat Besi Kelas 49 Kg

Selanjutnya, atlet yang medapatkan perunggu akan mendapat perak, menurut peraturan resmi Olimpiade.

Sebelumnya, WADA telah memaparkan zat maupun metode doping yang dilarang digunakan selama kompetisi olahraga, meski atlet tidak sedang bertanding sekalipun.

Peraturan WADA ini tak hanya untuk ajang dunia di Olimpiade, tetapi juga ajang Piala Dunia FIFA, Tour de France dan kompetisi internasional lainnya.

Berikut beberapa zat maupun metode pemberian doping yang dilarang oleh WADA, yand dilansir Kalbarterkini.com dari Livescience.com.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Lifter Windy Wakili Indonesia, Sabet Emas di Kejuaraan Junior Angkat Besi Dunia 2021

Agen Anabolik

Penggunaan agen anabolik dilarang oleh WADA, karena dapat meningkatkan kinerja atlet.

Salah satu kelompok obat ini adalah steroid androgenik, yang bekerja dengan cara mengikat reseptor androgen tubuh.

Ketika suatu senyawa berhasil mengikat reseptor, menjadi sinyal ke tubuh untuk meningkatkan kekuatan otot.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah