Pemkab Gunungkidul Bantah Pernyataan Kemenkes yang Sebut 3 Warga Dusun Jati Meninggal karena Antraks

- 5 Juli 2023, 23:23 WIB
Ilustrasi Masyarakat Gunung Kidul Harap Waspada, Antraks Kembali Muncul
Ilustrasi Masyarakat Gunung Kidul Harap Waspada, Antraks Kembali Muncul /Pikiran-Rakyat/Ahmad Rayadie/

KALBAR TERKINI - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul membantah pernyataan Kemenkes yang menyebut ada tiga warga Dusun Jati meninggal dunia karena terpapar Antraks, serta memastikan jumlah warga yang meninggal hanya satu orang. 

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Gunungkidul, Sidig Hery Sukoco mengungkapkan warga yang meninggal tersebut adalah pemilik ternak di Dusun Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul yang meninggal pada 4 Juni 2023 lalu.

"Satu yang betul-betul karena antraks," ungkap Sidig.

Ia menambahkan, pasien meninggal tersebut didiagnosis terpapar antraks lewat uji laboratorium RSUP Dr. Sardjito.

Baca Juga: Intip Sinopsis The Legend of Anle, Drama China Terbaru dari Dilraba Dilmurat, Kapan Tayang?

Sementara, dua pasien lainnya pada catatan diagnosis penyebab kematiannya bukanlah antraks.

Namun, kedua pasien meninggal tidak menjalani tes untuk mengetahui apakah mereka terjangkit antraks atau tidak dan diduga sebelumnya juga ikut mengkonsumsi ternak tersebut.

Sementara untuk jumlah warga positif terpapar berdasarkan tes serologi antraks ada 87 orang dari total 143 diperiksa.

Mereka adalah warga Candirejo dan masih menjalani masa inkubasi 90 hari sejak sampel pertama muncul.

Baca Juga: Prediksi Line Up, Jadwal dan Head to Head Laga PSS Sleman vs Persis Solo di Pekan ke 2 BRI Liga 1

"Tidak ada yang bergejala semua sekarang dalam pemantauan kondisi sehat," tambahnya.

Sebelumnya, Kepala biro komunikasi dan pelayanan masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan 93 warga yang dilaporkan terpapar antraks ini sempat mengonsumsi daging dari sapi yang tidak sehat.

Menurut Nadia, antraks adalah jenis virus yang cukup kuat. Bahkan virus ini bisa sangat kuat saat berada di dalam tanah. Makanya, hewan yang memakan rumput di tanah yang terpapar antraks bisa dengan mudah terinfeksi virus ini.

Belum Ditetapkan KLB 

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk sebaran antraks usai penyakit yang disebabkan bakteri itu merebak di Dusun Jati, Candirejo, Kecamatan Semanu.

"Sementara belum ya karena bisa dilokalisasi di Jati dulu pasca ini hasil teman-teman survei ke lapangan langkah-langkah itu nanti kita selanjutnya seperti apa," jelas Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto di Kantor Pemkab Gunungkidul, Rabu 5 Juli 2023.***


Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x