Kronologi Penyebaran Antraks di Gunung Kidul, Bermula dari Konsumsi Hewan Sakit. 93 Terpapar, 3 Meninggal

- 5 Juli 2023, 21:48 WIB
ILUSTRASI pengecekan wabah antraks pada hewan. 93 warga di Gunungkidul terpapar Antraks, 3 di antaranya meninggal.
ILUSTRASI pengecekan wabah antraks pada hewan. 93 warga di Gunungkidul terpapar Antraks, 3 di antaranya meninggal. /

KALBAR TERKINI - Puluhan wara Gunungkidul, Yogyakarta dinyatakan terpapar Antraks, bahkan sudah ada korban meninggal akibat virus tersebut.

Penyebaran Antraks di Gunungkidul berawal dari 6 ekor sapi dan 6 kambing yang sakit di dusun tersebut, kemudian disembelih dan dikonsumsi oleh warga setempat.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty mengungkapkan temuan penyebaran virus tersebut berawal setelah Dinkes mendapat laporan dari RSUP dr Sardjito terkait adanya pasien laki-laki berusia 73 tahun yang terpapar antraks pada 2 Juni 2023.

Pasien yang merupakan warga Pedukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul tersebut kemudian meninggal dunia pada 4 Juni.

Baca Juga: Tri Kembali Hadirkan Turnamen H3RO 4.0, Pemenang Wakili Indonesia di IESF Rumania 2023. Ini 4 Fakta Menariknya

"Jadi, ketika ada laporan dari Sardjito terkait orang meninggal karena antraks, kami langsung menelusuri, yang bersangkutan laki-laki 73 tahun.

Jadi dia ikut menyembelih dan mengkonsumsi daging ternak tersebut," ungkap Dewi kepada wartawan di Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Selasa 4 Juli 2023.

Dinkes kemudian turun ke lapangan untuk melakukan penelusuran dan hasilnya, memang ada kasus meninggal karena antraks di Semanu.

"Dari penelusuran ternyata awalnya karena ada kematian hewan karena sakit lalu disembelih dan dikonsumsi oleh masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: Prediksi Line Up, Jadwal dan Head to Head Laga PSS Sleman vs Persis Solo di Pekan ke 2 BRI Liga 1

Lebih lanjut, Dinkes lalu mengambil sampel terhadap ratusan orang yang ikut menyembelih dan mengonsumsi daging sapi yang yang sama dan ditemukan ada puluhan warga ikut terpapar virus tersebut.

"Setelah ada yang meninggal, kami melakukan penelusuran ada tidak yang bergejala.

Halaman:

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x