"Karena memang odong-odongnya ini konvoi, ada konvoi odong-odong di depannya, dia ngikutin odong-odong depannya lewat, nah yang dia ini buntutnya ternyata tertabrak oleh kereta api," kata Yudha.
Yudha mengatakan saat kejadian diduga sopir odong-odong itu tidak mendengar suara atau tanda bahwa kereta api sudah mulai mendekat.
Odong-odong yang tertabrak kereta api di perlintasan Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten disebut sedang memutar musik dengan suara kencang saat peristiwa terjadi.
Camat Kragilan, Epon Anih Ratnasih membenarkan peristiwa kecelakaan maut tersebut.
Menurut Epon, pelintasan kereta api di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan tidak memiliki palang pintu.
"Kita sudah mengajukan permohonan tapi belum terealisasi," kata Epon.***