"Buku ini memang dijual bebas di tempat alat kesehatan (alkes) kayak Kimia Farma sehingga dia bisa belajar letak-letaknya, kemungkinan dia belajar dan menghafal di buku ini karena dari tahun ke tahun pakai buku ini," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda bernama Fahri Fadilah Nur Rizki (21) membuat geger usai videonya viral di media sosial.
Dalam video itu, ia menyebut tak bisa ikut pendidikan sebagai calon siswa Bintara Polri.
Fahri menjelaskan saat mendekati waktu keberangkatan, nomor peserta miliknya digantikan oleh orang lain.
Meskipun ia sebenarnya masuk ke dalam peringkat ke-35 dari 1.200 peserta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan Fahri tidak lolos lantaran mengalami buta warna parsial.
Hal ini didasari dari hasil supervisi yang dilanjutkan pendalaman di RS Polri Kramat Jati.
"Kegiatan supervisi yang dilakukan terhadap para peserta yang sudah lulus kemudian supervisi yang dipimpin ketua tim menyebutkan yang bersangkutan tidak memenuhi syarat dengan temuan buta warna parsial," beber Zulpan.***