WHO Sebut Cacar Monyet Bisa Jadi Pandemi. Beberapa Negara Sudah Ambil Tindakan, Indonesia?

- 24 Mei 2022, 06:23 WIB
Mengenali cacar monyet dan cara mencegah penularannya. Monkeypox alias cacar monyet adalah virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan). (Foto: Pixabay/SharonMcCutcheon)
Mengenali cacar monyet dan cara mencegah penularannya. Monkeypox alias cacar monyet adalah virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan). (Foto: Pixabay/SharonMcCutcheon) /

KALBAR TERKINI - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini memprediksi kalau kasus cacar monyet bakal makin pandemi baru dan ditemukan di banyak negara. 

WHO menyebutkan sudah ada 92 kasus yang dikonfirmasi dan 28 kasus dugaan cacar monyet telah dilaporkan dari 12 negara di mana virus tersebut bukan endemik.

Ke depan, WHO akan memberikan panduan dan rekomendasi lebih lanjut kepada sejumlah negara untuk mengurangi penyebaran cacar monyet.

"Apa yang tampaknya terjadi sekarang adalah bahwa cacar monyet telah masuk ke populasi dan menyebar seperti infeksi menular seksual, yang telah memperkuat penularannya di seluruh dunia," jelas pejabat WHO David Heymann, seorang spesialis penyakit menular.

Baca Juga: PENTING, Cek Aturan Terbaru KTP: Nama Tidak Boleh Pendek?

Belgia jadi negara pertama yang mewajibkan karantina bagi pasien cacar monyet.

Kewajiban karantina itu ditetapkan oleh otoritas kesehatan setempat bersama dengan Risk Assessment Group (RAG) Belgia.

Mengutip NDTV, orang yang diketahui terinfeksi virus Monkeypox diwajibkan untuk menjalani karantina selama 21 hari atau tiga pekan.

Kebijakan soal kewajiban karantina itu ditetapkan setelah negara tersebut melaporkan empat kasus cacar monyet.

Baca Juga: Cacar Monyet Jadi Wabah Terbesar di Eropa, Kemenkes Perkuat Pintu Masuk RI

Sementara itu Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengingatkan dampak mengerikan wabah cacar monyet yang kini dilaporkan sejumlah negara termasuk AS.

Biden meminta masyarakat untuk waspada dari wabah cacar monyet.

"Penyebaran cacar monyet amat mengkhawatirkan.

Jika menyebar, bakal membawa dampak besartu yang harus dikhawatirkan semua orang.

Kami bekerja keras untuk mengetahui apa yang bisa kami lakukan, dan vaksin apa yang sesuai dan tersedia untuk mengatasi itu." Jelas Biden.

Menanggapi hal yang sama, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan kasus cacar monyet memang belum ditemukan dan dilaporkan di Indonesia.

Namun pemerintah sudah menyiapkan berbagai langkah kewaspadaan dan antisipasi untuk mencegahnya.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr Mohammad Syahril mengatakan pihaknya terus memantau dan mengikuti perkembangan kasus di luar negeri atau dunia. Selain itu Kemenkes telah melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat dan melakukan upaya surveilans dan deteksi.

Selain itu mempersiapkan laboratorium dan fasilitas kesehatan masyarakat (fasyankes) untuk deteksi dan tatalaksana bila ada rujukan kasus.

Hal tersebut dikarenakan sampai saat ini belum ada pengobatan spesifik untuk monkeypox. Pengobatan lebih bersifat simptomatis dan suportif.

Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit menular yang biasanya ringan dan endemik di bagian barat dan tengah Afrika.

Penyakit ini menyebar melalui kontak dekat, sehingga dikendalikan melalui tindakan seperti isolasi diri dan kebersihan.

Cacar monyet sendiri merupakan penyakit infeksi virus Monkeypox yang langka.

Penyakit ini menimbulkan gejala serupa flu dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Selain itu, gejala cacar monyet juga bisa berkembang pada ruam dan luka pada bintik-bintik yang melepuh di permukaan kulit.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x