Network
KALBAR TERKINI – Nirina Zubir sempat kesal dan minta salah satu stasiun pertelevisian TV One untuk meminta maaf secara resmi.
Adapun bagaimana kronologi sebelum walkout Nirina dan kuasa hukum di TV One, kalbarterkini.com melansir dari kanal YouTube@Bilqis Ea.
Hal itu dikarenakan tidak sesuai apa yang diharapkan sebelumnya, dalam wawancara seharusnya menghadirkan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Barat.
Baca Juga: Polemik Tangki Kilang Pertamina Cilacap Terbakar, Diduga Tersambar Petir Hingga Sabotase
Namun yang di undang pihak stasiun TV One berbeda dari yang diharapkan yaitu menghadirkan kuasa hukum tersangka.
Nirina juga tidak mengenal kuasa hukum itu ditambah apa yang diomongkannya tidaklah jelas dan sangat asal-asalan.
Walaupun orang itu masih baru, seharusnya tidak di kasi panggung terlebih dahulu oleh TV One. Nirina juga kesal dengan konten yang dibuat TV One sangatlah buruk saat itu.
Baca Juga: Selain China, Ilmuan Jiran Sebut Pulau Natuna Milik Malaysia Bukan Indonesia
Nirina mengaku di jebakan kala juga dari pihak pertelevisian TV One. Lantas ia mengunggah berupa postingan video dengan mengajukan sindiran maupun tuntutan permintaan maaf harus dilakukan stasius telivisi tersebut kepada dirinya.
Sebelum itu Nirina akui datang ke TV One untuk membagikan pengalaman dan pemikirannya terkait korban mafia tanah dan lainnya dilakukan oleh ART kepercayaannya.
Namun saat jeda dan melanjutkan kembali sesi wawancara, tanpa disadari Nirina dihadirkan pihak kuasa hukum dari Riri Khasmita, ART dari Nirina.
Baca Juga: Amerika dan China Kian Mesra, Biden menjanjikan keterbukaan tentang hak asasi manusia
Nirina yang di damping kuasa hukumnya memotong pembicaraan dan mengungkapkan dengan kata-kata kesal kepada TV One atas seseorang yang mereka undang tidak sesuai dengan diharapkannya.
Ia dan kuasa hukumnya pun bergegas keluar dan langsung memberikan penjelasan apa yang terjadi melalui insta story.
Sementara itu, Nirina secepatnya akan menunggu surat permohonan maaf tersebut, jika tidak dia akan berpikir akan melangkah ke proses jalur selanjutnya, yaitu hukum.***
