Network
“Saya tidak mau periksa, padahal ciri-ciri itu ada. Tulang mau putus, topi dipasang mau copot ditusuk-tusuk jarum, durian dicium tidak ada baunya.
Disitulah saya merasa duria itu tidak enak sama sekali,” lanjut ujarnya.
Ustadz Andul Somad sempat memberitahu aktifitas apa saja pada saat terpapar Covid sebelumnya.
“Saya waktu itu sudah sangka mau mati. Yang saya lakukan, minum madu setiap satu jam, saya masukkan madu ke botol setiap sejam saya minum, kemudian vitamin C dalam air, satu hari tiga kali pagi-siang-malam.
Kemudian saya dapat minyak kayu putih dari Gubernur Ambon 5 liter, saya semprotkan ke masker diganti setiap 3 jam dan memperbanyak sholawat,” kata UAS, dikutip dari kanal Youtubel Ustadz Lovers.
Lantas dengan beberapa kejadian itu pun membuat UAS berinisiatif untuk menulis pesan kepada putranya.
“Saya ambil kertas, saya tulis pesan. Wahai anakku, kalau aku mati jangan kau ke dukun, jangan kau berzinah, jangan pacaran, jangan kau buat dosa, kalau habis sholat kau ajak anak dan istrimu kirim aku fatihah.
Karena hari ketujuh dan kedelapan itu nafas sudah ngos-ngosan siap mati waktu itu,” kata Ustadz Abdul Somad.
