Covid-19 kian Merajalela di Kudus, Polda Jateng Kerahkan Water Canon

- 10 Juni 2021, 21:30 WIB
WATER CANON -  Polda Jateng mengerahkan kendaraan-kendaraan water canon untuk menyemprot titik-titik virus tersbeut di Kudus. Bekerjasama dengan Kodam IV Diponegoro juga disepakati penambahan total 32 armada bus untuk membawa masyarakat yang akan melakukan isolasi mandiri dari eks-karasidenan Pati./FOTO: TRIBATA NEWS/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/
WATER CANON - Polda Jateng mengerahkan kendaraan-kendaraan water canon untuk menyemprot titik-titik virus tersbeut di Kudus. Bekerjasama dengan Kodam IV Diponegoro juga disepakati penambahan total 32 armada bus untuk membawa masyarakat yang akan melakukan isolasi mandiri dari eks-karasidenan Pati./FOTO: TRIBATA NEWS/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/ /TRIBATA NEWS

KALBAR TERKINI -  Kabupaten Kudus mengalami lonjakan peningkatan kasus Covid-19 tertinggi dibandingkan daerah-daerah lain di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), hingga Kamis, 10 Juni 2021. Penyebab utama diyakini dari kalangan warga perantau yang pulkam selama mudik Lebaran 2021 serta beberapa tradisi pasca lebaran.

Dari total 132 desa, menurut Bupati Hartopo, 60 desa tercatat masuk zona merah pandemi, atau hampir 50 persen dari total desa. Akibatnya,  dikutip Kalbar-Terkini.com dari CNBC, 90 persen tempat tidur di fasilitas kesehatan di Kudus,  telah terisi, dan dalam kondisi yang memprihatinkan.

Selain karena faktor mudik,lonjakan kasus terjadi karena dampak wisata religi ziarah dan tradisi kupatan,  tujuh hari pasca lebaran.

Baca Juga: El Savador Tetapkan Bitcoin Alat Pembayaran yang Sah, Kurangi Ketergantungan Ekonomi Pada Dolar

Meningginya kasus Covid-19 di Kudus pun langsung diantisipasi pihak Polda Jateng dan Kodam  IV Diponegoro. Dikutip dari Tribrata News, Kamis,   Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi juga mengajak Pemda Kudus, dan tokoh masyarakat untuk bahu-membahu menangani lonjakan Covid-19.

Berbicara dalam apel khusus  di halaman Markas Kodam IV Diponegoro,  Selasa, 8 Juli 2021, Kapolda Jateng dalam acara itu didampingi  Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, Dirlantas Polda Jateng Kombes M Rudy Syafirudin,  dan Kabidhumas Polda Jateng Kombes Iskandar Fitriana Sutisna.

Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro juga sepakat menambah total 32 armada bus,  untuk membawa masyarakat yang akan melakukan isolasi mandiri dari eks-karasidenan Pati.

Baca Juga: Sisca Kohl Borong BTS Meal, Warga Net pada Mewek: “Katanya Enggak Beli Terlalu Banyak”

“Hari ini terjadi fluktuatif masyarakat yang akan berangkat,  dan mau diisolasi mandiri,” terang Kapolda, yang juga membenarkan bahwa di Wilayah Jateng diberlakukan SOP penanganan managemen kontijensi Covid-19. “Ini akan dijadikan rule model,  manakala di wilayah kita terjadi fluktuatif terkait covid-19,” ujarnya.

Langkah ini akan menjadi pembelajaran bagi daerah lain,  sehingga managemen tersebut akan berjalan di daerah lain, sesuai SOP managemen kontijensi Covid-19,  yang sudah diterapkan di wilayah Kudus.

“Dengan demikian,  tidak ada jalan keluar bagi wilayah kita yang nanti tidak tersentuh oleh kerjasama antara antara TNI/Polri dan Pemda Kudus,”ungkapnya.

Kapolda menuturkan bahwa pihaknya akan mengevaluasi langkah-langkah ini selama satu sampai dua pekan. “Saya yakin dan percaya,  bahwa langkah kita akan mampu mengikis Covid-19 di wilayah Kudus,”terangnya.

Baca Juga: Heboh Launching BTS Meal, ARMY se-Indonesia Galang Dana “Makan Bareng Ojol”

Menyatukan Data
Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro mencoba memperbaiki data,  dengan menggabungkan data yang sudah ada,  baik dari TNI/Polri maupun dari Pemda Kudus. Melalui data tersebut,  akan ditentukan berapa perkembangan masyarakat yang positif, sembuh,  dan meninggal.

Pangdam Mayjen TNI Rudianto memberi penekanan pada beberapa SOP,  seperti cara,  menggunakan dan melepas APD,  agar tak membahayakan nakes itu sendiri.
Selain penggunaan APD, Pangdam juga menekankan pada SOP tentang bagaimana nakes menangani Covid -19 di rumah sakit,  dan SOP ketika nakes berada di laboratorium.

Kaitannya itu, laboratorium di Kudus akan diperbaiki sehingga untuk sementara penggunaannya  akan bekerjasama dengan Uiversitas Diponegoro dan rumah sakit di Salatiga.

Baca Juga: Kawin Bareng Estafet di Bantul: Beginilah Suasananya...

Kapolda dan Pangdam juga menyoroti pelaksanan evakuasi,  mulai dari penjemputan masyarakat dari desa masing-masing,  untuk dikumpulkan di Rusunawa di Kudus,  dan selanjutnya akan diberangkatkan di Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali.

Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro akam terus mengevalusi pelaksanaan evakuasi tersebut,  dan memperbaikinya secara terus menerus. Sehingga, pelaksanaan evaluasi dapat berjalan baik dan masyarakat yang dievakuasi akan merasa nyaman.

Pihak Polda Jateng juga menyiapkan enam water canon  untuk melakukan penyemprotan disinfektan total di beberapa titik di Kudus. Menurut Kapolda Ahmad Lutfi, penyemprotan ruang publik dilakukan tim gabungan dari TNI dan Polri, yang merupakan salah satu bagian dari managemen kontijensi penanganan Covid-19 di Jateng.

Baca Juga: Vonis Mati Bayangi Residivis Pemilik Bom Ikan di NTBk

Menurut Kapolda Jateng, penyemprotan dilakukan untuk mencegah adanya virus Covid-19 yang menempel di tempat atau benda-benda di ruang publik. Yang kedua, TNI-Polri telah melakukan upaya preventif,  dengan mengerahkan seluruh mobil penerangan milik Humas Polda Jateng,  dan 27 kendaraan penling.

"Kendaraan-kendaraan ini digunakan untuk melakukan penerangan, imbauan, dan ajakan terhadap Prokes Covid-19, serta penyebaran pamflet di seluruh kecamatan di wilayah Kudus,"  tegas Kapolda Jateng.***

 

Sumber: CNBC, Tribrata News, berbagai sumber

 

 

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah