Iran Lega Tanker Raksasanya Dilepas RI: Ditangkap di Perairan Pontianak

- 30 Mei 2021, 17:25 WIB
 MT Horse./FOTO: IRNA/
MT Horse./FOTO: IRNA/ / IRNA

Matikan AIS, Tak Jawab Panggilan Radio

Ketika mengetahui kapalnya ditangkap, Pemerintah Iran pada Senin, 25 Januari 2021,telah meminta lebih banyak informasi terkait penyitaan kapalnya. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh menyatakan, Iran telah mendengar rincian penyitaan MT Horse, yang disebut sebagai kontradiktif.

Permintaan ini disampaikan lewat keterangan pers mingguan pada Senin kemarin yang juga disiarkan televisi pemerintah, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Menurut Khatibzadeh, penyitaan itu disebutnya sebagai 'masalah teknis'. Kedua kata ini mengisyaratkan bahwa insiden ini biasa terjadi di sektor pengiriman oleh kapal. "Otoritas pelabuhan kami dan perusahaan pemilik kapal sedang mencari penyebab masalah, dan menyelesaikannya," katanya.

Juru Bicara Bakamla Wisnu Pramandita menyatakan, MT Horse ditangkap setelah sebelumnya diketahui tidak menunjukkan bendera nasional (Iran), mematikan AIS, dan tidak menanggapi panggilan radio.Transfer minyak ini terlihat pula dari tumpahan minyak di sekitar lokasi. Pihak Bakamla RI pun menahan 61 awak dua kapal tanker tersebut, yang berkebangsaan Iran dan China.

Sikap kapten kedua kapal yang mematikan AIS sistem telah melanggar regulasi Organisasi Maritim Internasional dan khususnya Indonesia. Ketentuan tersebut  mengharuskan kapal menggunakan transponder untuk keselamatan dan transparansi.

Dilansir VOA, kru bisa mematikan AIS  jika terjadi bahaya pembajakan atau bahaya serupa.Tetapi transponder sering dimatikan untuk menyembunyikan lokasi kapal selama suatu aktivitas terlarang.

Adapun kedua supertanker yang ditangkap itu masing-masing mampu membawa dua juta barel minyak, dan terakhir terlihat awal Januari di lepas pantai Singapura. Sebagaimana data Refinitiv Eikon, kapal jenis Very Large Crude Carrier (VLCC) MT Horse, milik National Iranian Tanker Company (NITC), hampir terisi penuh dengan minyak sementara VLCC MT Freya yang dikelola oleh Shanghai Future Ship Management Co, kosong.

Pencarian oleh Reuters pada direktori perusahaan China menunjukkan, alamat kantor MT Freya terdaftar di Shanghai Future Ship Management Co yang berada di bawah perusahaan lain bernama Shanghai Chengda Ship Management. Perusahaan itu juga belum memberikan keterangan terkait insiden ini.

Iran dituduh menyembunyikan destinasi penjualan minyaknya dengan cara menonaktifkan sistem pelacakan pada kapal tankernya, sehingga sulit untuk menilai berapa banyak ekspor minyak mentah yang dilakukan Teheran, sementara negara itu berusaha untuk melawan sanksi AS.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah