Sementara saat ini, kata Nadia ditemukan lagi satu kasus yang masih dilakukan observasi yakni dari varian B1525 yang ditemukan pertama kali di Inggris.
“Seharusnya ada 27 kasus, namun saat ini masih dilakukan observasi dari varian B1525,” paparnya.
Nadia pun menjelaskan bahwa World Health Organization (WHO) telah menggolongkan mutasi virus Covid-19.
“Kita ketahui kalau menurut WHO ada dua jenis ya varian atau mutasi virus Covid-19 ini digolongkan.”
Baca Juga: Penyebab Peningkatan Kasus Kematian Covid-19, Mutasi Virus Corona di Kalbar Terdeteksi
Pertama adalah varian of concern di antaranya adalah mutasi B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, P1 dari Brasil, juga E484K atau Eek dari Jepang.
“Yang pertama ada varian-varian of concern, itu akan yang harus kita waspadai karena buktinya menyebabkan tingkat penularan yang tinggi seperti yang terjadi di Inggris dan satu lagi varian Afrika Selatan.
Dan ada satu lagi yang belum ditemukan di Indonesia itu adalah varian Brazil atau varian Jepang,” kata Nadia.
Nadia mengatakan varian B1351 dari Afrika Selatan bisa menyebabkan tingkat keparahan penyakit juga mempengaruhi efikasi pada vaksin Covid-19.
Baca Juga: Bukan Hanya Satu, Inggris Temukan 16 Varian Baru Covid-19