Kecelakaan 28 Tahun Silam, Warga Gorontalo Temukan Bangkai Pesawat Merpati

- 11 Maret 2021, 08:08 WIB
ilustrasi Bangkai pesawat merpati
ilustrasi Bangkai pesawat merpati /yang jatuh. Foto /Wikipedia

KALBAR TERKINI - NWarga Desa Mongolilo, Kecamatan Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo tiba-tiba dikejutkan dengan penemuan bangkai pesawat yan tersembunti selama 28 tahun.

Tim warga desa yang berjumlah delapan orang tersebut menemukan bangkai pesawat ditemukan di kawasan hutan perbatasan Atinggola dan Bolangmongondow, Kabupaten Bolmut.

“Kami awalnya ingin mencari burung walet namun malah menemukan bangkai pesawat yang telah hilang puluhan tahun lalu,” ujar satu di antara anggota rombongan Uyun.

Baca Juga: Pastikan Seluruh Jurnalisnya Miliki Sertifikat, PRMN Bentuk Lembaga Penguji UKW

Baca Juga: Antisipasi Persoalan Karhutla, Bupati Kayong Utara: Masyarakat Justru Mengeluhkan Kurang Air

Baca Juga: Mantapkan Kualitas Jurnalisme, PRMN Menyusun Modul Uji Kompetensi Wartawan

Uyun mengatakan saat itu, mereka sedang beristirahat di sebuah bukit dan tiba-tiba salah satu dari mereka melihat benda putih mirip pesawat. 

Karena rasa penasaran, akhirnya mereka memutuskan mendatangi benda itu dan ternyata dugaan mereka benar. 

Benda berwarna putih itu merupakan bangkai pesawat bertuliskan 'Merpati' dengan kondisi telah dililit beluk. Di sekitar bangkai pesawat itu, bahkan ditumbuhi pohon besar.

“Melihat hal itu, salah satu dari kami langsung mengambil sebuah HP dan mengabadikan monen tersebut,” jelasnya.

Setelah mengabadikan momen itu, kemudian mereka meninggalkan bangkai pesawat itu karena niat awal mereka adalah mencari sarang burung walet. 

Akhirnya, mereka keluar hutan di Desa Moongoilo, Kecamatan Bulango ulu, Kabupaten Bone Bolango.

Dilansir dari liputan6.com setelah dilakukan penelusuran atas bangkai pesawat itu diketahui pesawat itu merupakan Pesawat NC-212 'Karaurpa' Merpati beregistrasi PK-NCY dengan nomor penerbangan MZ 7970 yang jatuh pada Rabu sore, 31 Januari 1992 saat terbang dari Luwuk ke Manado.

Otoritas Bandara Sam Ratulangi, Wensy Malonda, mengonfirmasi bahwa data itu benar. 

Namun, kasus pesawat jatuh di wilayah Hutan Bolmut tahun 1992 itu ditutup. 

Ia juga menjelaskan bahwa seluruh penumpang pesawat itu berhasil dievakuasi dan selamat. Bangkai pesawat sengaja ditanggapi karena medan evakuasi yang berat.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Liputan6.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah