Disebut Vaksinasi 'Gotong Royong', Pemerintah Pesan 30 Juta Vaksin Covid-19 Jenis Sinopharm

- 27 Februari 2021, 08:44 WIB
Pelaksanaan vaksinasi tahap II Kota Bandung untuk lansia di Rumah Sakit Al-Islam Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat 26 Februari 2021.   
Pelaksanaan vaksinasi tahap II Kota Bandung untuk lansia di Rumah Sakit Al-Islam Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat 26 Februari 2021.   /Portal Bandung TImur/hp.siswanti

KALBAR TERKINI – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan vaksinasi mandiri yang nantinya disebut “Vaksinasi Gotong Royong”.

Upaya pemerintah tersebut sudah dimulai dengan memesan sebanyak 30 juta vaksin covid-19 yang diproduksi oleh Sinopharm berbeda dengan yang digunakan pemerintah saat ini yakni Sinovac.

Dalam acara Economic Outlook 2021, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya bakal menggunakan vaksin Covid-19 yang diproduksi Sinopharm untuk vaksinasi mandiri.

Baca Juga: Patroli Malam Kampanyekan PPKM, Personel Kodim 1203/Ktp Aktif Cegah Covid-19

"Presiden respon cepat dan saya diperintahkan presiden dan yang paling dekat itu China. Kami sudah engage dengan Sinopharm," ujar Menko Luhut dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News, Sabtu 27 Februari 2021.

Menurut Luhut, vaksinasi mandiri tahap pertama awalnya hanya dialokasikan sebanyak 100 ribu dosis vaksin Covid-19.

"Tadinya tahap pertama 100 ribu, 5 juta, dan 15 juta. Dan saya bilang bisa nggak 15 juta dan 30 juta. Tapi yang pasti angka itu bisa ditingkatkan," tutur Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Prioritaskan Penanganan Vaksinasi Covid-19, Gibran: Data-datanya Kita Rapikan Semua

Seperti Sinovac, Sinopharm adalah salah satu perusahaan farmasi asal China yang sukses memproduksi vaksin Covid-19.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari South China Morning Post, vaksin Covid-19 buatan Sinopharm dilaporkan memiliki tingkat kemanjutan atau efikasi sekitar 72,5 persen.

Hasil uji klinis ini diumumkan oleh Wuhan Institute of Biological Products China pada Rabu 24 Februari 2021.

Pengumunan resmi diterbitkan setelah beberapa bulan uji klinis tahap III vaksin Covid-19 Sinopharm sukses dijalankan beberapa negara.

Baca Juga: Minta Warga Tak Tolak Vaksin Covid-19, Ratu Elizabeth II: Tidak sakit Sama Sekali

Ini adalah pertama kalinya Sinopharm mempublikasikan data hasil uji klinis tahap III meski tak dibeberkan begitu rinci.

Di hari yang sama, perusahaan CanSino China juga mengeluarkan data analisis interim dari uji klinis tahap III yang dilakukan terhadap vaksin Covid-19 buatan mereka.

Vaksin Covid-19 CanSino dilaporkan memiliki tingkat efikasi alias kemanjuran hingga di atas 65 persen.

Sinopharm dan CanSino sedang mengejar Sinovac yang kini sudah mendapat izin penggunaan darurat alias emergency use authorization (EUA) di beberapa negara.

Baca Juga: Dihadiri Mantan Gubernur Cornelis, Sutarmidji Ingatkan Penanganan Covid-19 dan Karhutla

Vaksin Covid-19 Sinovac yang paling pertama digunakan di Indonesia sebelumnya dilaporkan memiliki efektivitas yang bervariasi di beberapa negara.

Hasil uji klinis tahap III di Indonesia mencatat vaksin Covid-19 Sinovac memiliki efektivitas hingga 65,3 persen.

Sementara, uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac di Brasil memiliki angka yang lebih rendah lagi, yakni hanya 50,6 persen dengan efikasi mencapai 78 persen.

Turki melaporkan hasil uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac yang paling fantastis, yakni tingkat efikasi mencapai 91,25 persen.

Hingga saat ini, vaksin Covid-19 Sinovac sudah dipakai untuk vaksinasi tenaga kesehatan (nakes), lansia, pejabat, koruptor, atlet, dan tenaga pendidik sebagaimana dikabarkan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya.***

 

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Pikiran Rakyat PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x