Dendam Masa Lalu, Banyak Orang Indonesia Ikut Milisi Radikal Filipina

- 16 Februari 2021, 16:57 WIB
MILITAN - Tak sedikit anggota kelompok militan di Filipina yang masih berdarah Indonesia, tepatnya dari pulau-pulau di atas daratan Provinsi Sulawesi Utara. Orang tua mereka eksodus karena menolak bekerja paksa di Bandara Naha di Tahuna./WIKIPEDIA/
MILITAN - Tak sedikit anggota kelompok militan di Filipina yang masih berdarah Indonesia, tepatnya dari pulau-pulau di atas daratan Provinsi Sulawesi Utara. Orang tua mereka eksodus karena menolak bekerja paksa di Bandara Naha di Tahuna./WIKIPEDIA/ /

Baca Juga: Diduga Mata-mata Musuh, Warga Korut Ditangkap di Zona Demiliterisasi

"Stigma PKI ini menjijikkan, karena warga mengetahui dari siaran radio tentang kekejaman PKI di Indonesia, termasuk ketika komunis ini membunuh secara biadab tujuh jenderal TNI," kata  Ipe.

Kekejaman yang terjadi selama pembangunan Bandara Naha diklaim Ipe sebagai sejarah  hitam yang terlupakan. Itu sebabnya Ipe berencana menulis peristiwa tersebut dalam sebuah buku yang bakal diberi judul Stigma. "Nantilah, pasti akan saya terbitkan. Judulnya ini adalah inti dari kekejaman disusul eksodus banyak warga Nusa Utara ke  selatan Filipina," tambah Ike.

Paling Dekat Filipina

Nusa Utara merupakan julukan untuk tiga kabupaten kepulauan di wilayah Sulut, yakni Sangihe, Talaud, dan Sitaro (singkatan dari tiga pulau besar bernama Siau, Tagulandang dan Biaro). Memiliki total luas 736,98 kilometer, Nusa Utara awalnya hanya terdiri dari satu kabupaten, yakni Sangihe.

Baca Juga: Tiga Kali Kalah di Liga Inggris, Liverpool Janjikan Permainan Terbaik Hadapi RB Leipzig

Pada 2000, kabupaten ini dimekarkan  sehingga lahir Kabupaten Kepulauan Talaud disusul Kabupaten Kepulauan Sitaro. Kawasan ini memiliki posisi penting pada abad pertengahan, karena merupakan penghubung antara Maluku di timur dan Filipina di utara. Produk andalan kawasan ini, selain di bidang perikanan dan kelautan, juga di bidang pertanian, antara lain, minyak kelapa, kopra, cengkih, dan pala.    

Adapun tiga pulau terluar di wilayah Nusa Utara yang berbatasan langsung dengan Filipina, yakni Makalehi (wilayah Sitaro), Marore (wilayah Sangihe), dan Miangas (wilayah Talaud). Di antara tiga pulau terluar ini, letak Miangas yang paling dekat dengan Mindanao, pulau terbesar kedua di Filipina yang juga satu dari tiga kelompok pulau utama sebagaimana Luzon dan Visayas.

Baca Juga: Kampanyekan PPKM, Upaya Koramil Matan Hilir Utara Bersama Instansi Terkait Tekan Penyebaran Covid-19

Mindanao terletak di bagian selatan Filipina, suatu kawasan hunian bersejarah bagi mayoritas kaum Muslim, suku Moro serta etnis lainnya, seperti Marano, Tausug, Bugis, Bajao, selain Sangir (baca: Sangihe).

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x