Daun Kratom Disebut BNN Narkoba Asal Kalimantan, Berikut Penjelasan Lengkap, 13 Kali Lebih Kuat dari Morfin

26 Juni 2021, 15:13 WIB
PETANI buah pohon Kratom di Kalimantan Barat.* /Antara/

KALBAR TERKINI – Badan Narkotika Nasional (BNN) telah menyebutkan daun yang satu ini sebagai Narkoba karena memiliki efek menyerupai narkoba.

Meski mendapat penolakan khususnya dari masyarakat, BNN terus melakukan pengkajian penetapan status narkoba tersebut.

Daun tersebut oleh masyarakat khususnya Kapuas Hulu Kalimantan Barat sebagai Daun Kratum atau Purik.

Baca Juga: 3 Jenis Narkoba Paling Banyak Dipakai, Berikut Dampaknya Bagi Kesehatan, Nomor Dua Picu Serangan HIV/AIDS

Dilansir Kalbarterkini.com dari situs BNN.go.id, daun kratom adalah obat alternatif sebagai penawar rasa sakit untuk berbagai kondisi medis.

Daun kratom menuai banyak kontroversi karena dampaknya yang memiliki efek candu seperti memakai narkoba, berikut penjelasan rinci soal daun kratom.

Apa Itu Daun Kratom?

Daun kratom adalah pohon asli Indonesia yang tumbuh di sekitar hutan Kalimantan khususnya Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat.

Di Kapuas Hulu, tanaman tersebut banyak tumbuh tanpa perlu ditanam, sejak beberapa tahun terakhir masyarakat mulai menanam karena harganya yang kian mahal.

Baca Juga: Berikut Sejarah Singkat Hari Anti Narkoba Internasional, BNN: Pengguna Capai 3,6 Juta Orang di 2019

Penjualannya pun kian masif, tak hanya di dalan negeri. Produksi kratom asal Kapuas Hulu pun diekspor hingga ke Belanda dan Brasil.

Daun kratom termasuk dalam kelas tumbuhan Rubiaceae dan masih berada dalam satu keluarga tanaman kopi.

Daun kratom atau yang nama latinnya adalah Mitragyna speciosa juga tumbuh di Thailand, Malaysia, dan Papua Nugini.

Daun ini disebut juga dengan daun ketum oleh masyarakat sekitar adalah tanaman herbal yang dimanfaatkan untuk mengatasi batuk, diare, diabetes, pereda rasa sakit, dll.

Sementara dalam dosis yang lebih tinggi, daun kratom akan memberi efek sedatif atau menenangkan.

Masyarakat tradisional di Thailand dan Malaysia percaya bahwa khasiat daun kratom adalah sebagai penambah energi, stamina, dan mengatasi kelelahan.

Baca Juga: Tindak Tegas Pelaku Narkoba, Satuan Narkoba Polres Singkawang Musnahkan 100, 45 Gram

Sementara warga lokal Kalimantan menggunakan daun kratom Indonesia sebagai pereda rasa sakit.

Di AS, daun kratom digunakan sebagai obat rekreasional dan obat opioid yang mudah dibeli dalam bentuk ekstrak, bubuk, atau suplemen.

Banyak orang menggunakan daun kratom untuk berbagai tujuan, namun Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mencekal penggunaan daun kratom di beberapa negara bagian Amerika.

Ini karena masalah keamanan dan efek samping daun kratom yang menurut penelitian sementara dapat menyebabkan sakau, kecanduan, anorexia, dll.

  1. Manfaat Daun Kratom

Daun kratom sudah digunakan banyak orang khususnya di Asia Tenggara untuk mengatasi berbagai kondisi medis secara tradisional.

Walaupun data ilmiah masih dibutuhkan untuk membuktikan manfaat daun kratom untuk tujuan pengobatan.

Baca Juga: Anji Ex Drive Terjerat Kasus Narkoba, Berikut Rekam Jejak dan Sederet Kontroversinya

Berikut ini adalah daftar khasiat daun kratom yang biasa digunakan sebagai obat herbal, yaitu:

  1. Obat Stimulan

Manfaat daun kratom adalah sebagai obat stimulan bila dikonsumsi dalam dosis rendah.

Obat stimulan adalah obat untuk merangsang energi dan kewaspadaan. Menurut Pusat Pemantauan Obat dan Kecanduan Narkoba Eropa (EMCDDA).

Orang yang mengkonsumsi daun kratom merasakan efek lebih waspada, berenergi, serta merasa nyaman dalam bersosialisasi di luar.

Efek kratom tersebut sudah dapat terasa setelah 10 menit mengkonsumsi daun kratom serta dapat bertahan selama 1 ½ jam.

Efek kratom sebagai stimulan ini juga diikuti dengan rasa pusing dan koordinasi motorik yang terganggu.

  1. Mengatasi Berbagai Kondisi Medis

Daun kratom Indonesia juga digunakan sebagai antipiretik atau obat penurun demam, antitusif atau obat pereda batuk, dan antihipertensi atau agen untuk menurunkan tekanan darah.

Manfaat daun kratom lainnya adalah sebagai obat herbal mengatasi diare secara tradisional, namun semua khasiat daun kratom ini hanyalah catatan anekdot dan belum ada uji klinis secara medis.

  1. Pereda Rasa Sakit

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah melakukan studi bahwa daun kratom mengandung sifat opioid atau pereda rasa nyeri.

Daun kratom juga mengandung lebih dari 20 alkaloid yang bermanfaat sebagai pereda rasa sakit.

Kandungan Mitragynine dalam daun kratom sebagai agonis reseptor kappa-opioid yang juga memiliki efek 13 kali lebih kuat dari morfin.

Kandungan inilah yang berperan dan memberi efek seperti opioid, namun penggunaannya dalam dunia medis masih diteliti.

  1. Agen Analgesik

Daun kratom memiliki kandungan aktif yaitu alkaloid mitragynine dan 7-hydroxymitragynine.

Kedua bahan aktif ini memiliki efek sebagai obat analgesik atau pereda rasa sakit. Daun kratom ini juga berperan sebagai antiinflamasi serta relaksasi bagi otot.

  1. Menghentikan Kecanduan Obat Opioid Lainnya

Manfaat daun kratom tidak hanya sebagai alternatif obat opioid, namun juga berfungsi untuk menghentikan gejala kecanduan dari heroin, morfin, dan obat opioid lainnya yang sebelumnya Anda konsumsi.

Daun kratom merupakan obat herbal dinilai lebih efektif dan aman untuk menghentikan kecanduan.

Daun kratom dapat mencegah kecanduan obat opioid yang sebelumnya.

Anda konsumsi, namun konsumsi daun kratom dalam dosis yang tinggi malah dapat memberikan Anda efek kecanduan pada daun kratom tersebut.

Belum ada uji klinis tentang khasiat daun kratom ini sebagai obat medis. Laporan terkini menyatakan bahwa obat kratom memiliki banyak efek samping.

Hingga Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mencekal penggunaan obat kratom di beberapa negara.

  1. B. Efek Samping Daun Kratom

Beberapa orang mungkin percaya akan manfaat daun kratom tanpa penelitian dan pembuktian dengan uji klinis.

Namun para peneliti sedang mempelajari efek samping daun kratom yang mungkin saja terjadi.

Sejak tahun 2011 hingga 2017, pusat pengendalian racun di Amerika Serikat menerima sekitar 1.800 pengaduan negatif tentang penggunaan daun kratom, termasuk laporan kematian setelah mengkonsumsi daun kratom.

Untuk menggali informasi apakah daun kratom aman atau tidak digunakan, berikut ini adalah efek samping daun kratom, yaitu:

Penyakit Salmonella

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan pada 20 Februari 2018 bahwa terjadi 28 infeksi salmonella terkait penggunaan daun kratom di 20 negara bagian Amerika.

11 orang diantaranya dirawat dirumah sakit karena menderita penyakit Salmonella terkait daun kratom. 

Pada laporan bulan April 2018, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menghubungkan 35 kasus kematian terkait konsumsi daun kratom yang terpapar Salmonella. Mereka mengkonsumsi kratom dalam bentuk bubuk, teh, atau pil.

Penelitian penyakit Salmonella yang terkandung dalam daun kratom masih diteliti, namun dianjurkan menghindari produk tersebut sampai ada laporan resmi tentang kandungan daun kratom.

Efek Kecanduan

Kandungan mitragynine dalam daun kratom dapat memberikan efek kecanduan bila dikonsumsi dalam dosis yang tinggi.

Efek samping daun kraton ini adalah mual, berkeringat, tremor, sulit tidur, delusi, halusinasi, dan kecanduan.

Efek kecanduan daun kratom menjadi sangat kontroversi karena dikhawatirkan disalahgunakan menjadi narkoba.

Daun kratom memiliki semua kandungan alkaloid yang hampir sama pada alkaloid pada jamur halusinogen, yaitu kumpulan berbagai macam jamur yang memberikan efek halusinasi sangat tinggi.

Belum dapat dipastikan seberapa buruk efek samping daun kratom bagi tubuh, maka dari itu studi lebih lanjut untuk obat herbal ini sangat diperlukan.

Gangguan Mental

Beberapa orang menggunakan daun kratom karena dapat memberikan efek kegembiraan, namun secara teori kandungan dalam daun kratom ini malah akan memperburuk gejala gangguan mental yang Anda alami, hingga meningkatkan keinginan untuk bunuh diri.

Penggunaan pada Ibu Hamil dan Menyusui

Efek kratom sangat berbahaya bila dikonsumsi oleh ibu hamil karena bayi yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi daun kratom memiliki risiko lahir dengan gejala kecanduan daun kratom tersebut.

Pengguna Alkohol

Seseorang yang ketergantungan alkohol dan mengkonsumsi daun kratom di saat yang sama memiliki tingkat keinginan bunuh diri lebih tinggi daripada mereka yang mengkonsumsi daun kratom namun bukan seorang pecandu alkohol.

Efek samping daun kratom lainnya, yaitu:

Mual dan muntah

Lidah mati rasa

Sembelit

Masalah tiroid

Tidak nafsu makan

Sesak napas

Kerusakan hati

Pembengkakan otak

Kejang

Kematian

Penggunaan daun kratom telah dicekal di beberapa negara. Penyebabnya adalah masalah keamanan dan kekhawatiran akan gejala psikotik dan kecanduan psikologis yang mungkin ditimbulkan serta disalahgunakan sebagai narkoba bila dikonsumsi dalam dosis yang tinggi dan dalam jangka waktu yang sering.

Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan bahwa sedang mengajukan klasifikasi daun kratom sebagai narkoba golongan 1 ke Kementerian Kesehatan.

Hingga tulisan ini terbit belum ada aturan resmi dari penggunaan daun kratom Indonesia untuk berbagai kondisi medis.

Anda dianjurkan untuk tetap berhati-hati dan waspada sebelum Anda mengkonsumsi daun kratom demi menghindari efek samping dan kondisi lainnya yang mungkin terjadi.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber bnn.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler