Jenazah ABK Tersangkut Jaring: Laka Laut Terjadi di Sejumlah Perairan Indonesia

5 April 2021, 07:23 WIB
EVAKUASI - Kapal Barokah Jaya tenggelam di perairan Indramayu, Jaww Barat,Sabtu, 3 April 2021 petang, yang diduga akibat bertabrakan dengan sebuah kapal asing. Hingga Senin, 5 April 2021, pencarian jenazah terus dilakukan oleh tim Basarnas Special Group (BSG).Berikut detik-detik evakuasi jenazah korban tenggelamnya Kapal Barokah Jaya./DARI FOTO/VIDEO BASARNAS JAWA BARAT/ BSG/RRI.CO.ID/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI - Kecelakaan laut (laka laut) terjadi menjelang akhir pekan di sejumlah wilayah Indonesia. Di Provinsi Sulawesi Tenggara  (Sultra) dan Provinsi Jawa Barat (Jabar). Di Sultra, kapal ikan Alfatara yang memuat 14 orang termasuk awaknya, terbalik, dan menewaskan dua orang di perairan Teluk Laboke,  Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Buton Selatan, Minggu, 4 April 2021, sekitar pukul 13.30 Wita.

Sementara kecelakaan serupa di Provinsi Jabar, Jawa Barat, terjadi pada Sabtu, 3 April 2021 petang. Diduga penyebabnya akibat dua kapal yang bertabrakan. Lokasinya di perairan wilayah Kabupaten Indramayu.

Upaya evakuasi jenazah Kapal Barokah Jaya, hingga Senin ini, pencarian jenazah terus dilakukan oleh tim Basarnas Special Group (BSG) dengan melakukan penyelaman. Dikutip Kalbar-Terkini.com dari RRI.co.id, Senin, 5 April 2021, kecelakaan ini viral setelah diunggah lewat video oleh BSG, Senin ini. Terlihat personel BSG mengevakuasi jenazah dari dalam kapal Barokah Jaya yang tenggelam.  

Diketahui, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 17 anak buah kapal (ABK) Barokah Jaya ke Rumah Sakit Bhayangkara, Indramayu, Jawa Barat, Minggu kemarin. Dua orang dilaporkan meninggal dunia, dan 15 lainnya selamat.Baca Juga: Kapal Ikan Tenggelam, Ibu dan Balitanya Tewas

Baca Juga: Berkat 'Urbi et Orbi' dari Paus untuk Penderitaan Umat Manusia

Baca Juga: Terlalu Luas dan Rawan Narkoba Malaysia: Kalbar Harus Dimekarkan!

"Hari ini pada pukul 18.25 WIB, kita berhasil mengevakuasi ABK Kapal Barokah Jaya," kata Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah di Indramayu, Minggu, seperti dikutip dari Antara.

Deden menambahkan,  dari 17 ABK yang berhasil dievakuasi, 15 di antaranya dipastikan sehat,  dan dua orang meninggal dunia. Menurutnya, semua ABK yang berhasil dievakuasi ke RS Bhayangkara Indramayu untuk pemeriksaan lebih lanjut. "Semua kita bawa ke RS Bhayangkara untuk proses lebih lanjut," katanya.

Akibat Cuaca

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat (BPBD Jabar) mengungkapkan dugaan penyebab tabrakan kapal nelayan Barokah Jaya dengan kapal kargo MV Habco Pioneer di perairan Indramayu.

Kasie Pencegahan BPBD Jabar,  Hadi Rahmat menjelaskan, tabrakan diduga karena cuaca buruk dan kesalahan navigasi.

"Tabrakan kapal antara kapal MV Barokah Jaya dengan kapal MV Habco Pioneer akibat cuaca buruk dan kesalahan navigasi," kata Hadi dalam keterangan tertulis, Minggu.

Tabrakan itu telah membuat kapal nelayan berpenumpang 32 orang anak buah kapal (ABK) terbalik.

Hingga Senin, pukul 11.00 WIB, dua ABK dilaporkan meninggal dunia, 15 ABK berhasil diselamatkan, dan 15 orang lainnya masih dalam proses pencarian.

"Dua orang ABK telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan masih dalam proses identifikasi," ujar Hadi.

Dua korban tewas ditemukan tersangkut jaring, dan satu korban lainnya ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian perkara (LKP) tabrakan antara Kapal Barokah Jaya dan MB Habco Pioneer.

"Hingga saat ini, Tim BSG telah memastikan bahwa di LKP tidak ada lagi korban yang ada di dalam MV Barokah Jaya," kata Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah dalam keterangannya, Minggu.

Pada Senin pagi ini, pencarian terhadap belasan ABK MV Barokah Jaya dilakukan dengan membagi area pencarian menjadi tiga. Tim  terdiri dari SRU pertama akan melakukan penyisiran oleh KN SAR 103 WISNU, dengan luas area pencarian hingga radius 26.5 NM2 di sekitar area kejadian.

SRU kedua akan dilakukan penyisiran oleh KM Baru Regem, dengan luas area pencarian hingga radius 26.5 NM2 di sekitar area kejadian, dan SRU ketiga akan dilakukan penyisiran oleh RIB 01 Bandung, dengan luas area pencarian hingga radius 19.6 NM2, di sekitar area kejadian.

"Kurang lebih ratusan personil SAR gabungan dengan sarana serta alat utama sudah dikerahkan secara maksimal untuk melakukan pencarian terhadap korban yang masih belum ditemukan hingga pagi ini. Kami berharap korban segera kita temukan." kata Deden.

Operasi SAR gabungan melibatkan beberapa personil, yang terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Basarnas Special Group (BSG), Satpol Air Polres Cirebon, Lanal Cirebon, UPP Indramayu, dan HNSI Indramayu.***

 

Sumber: RRI.co.id & Antara

 

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler