Network
Output dari kegiatan ini adalah terciptanya pendataan desa berbasis IT, buku sejarah desa, serta media pembelajaran,” ujar Thamimi.
Ketua Prodi Pendidikan sejarah, Dr. Basuki menjelaskan bahwa pada kegiatan tersebut dosen dan mahasiswa akan melakukan pendataan budaya dan sastra serta mengaplikasikan ke dunia pendidikan dan menjadikan data tersebut sebagai data berbasis IT di Desa Punggur Kapuas.
“Nantinya mahasiswa yang terlibat akan dilakukan rekognisi mata kuliah yang ditempuh disemester ini diantaranya PLP 1 dan KKM,” jelas Basuki.
Sementara itu, Ketua Prodi PKN, Anwar Rube’i mejelaskan Desa Punggur Kapuas menjadi desa yang dipilih untuk pelaksaan program ini karena merupakan desa yang memiliki keragaman suku, bahasa dan agama.
“Keragaman inilah yang mendasari kami untuk membantu menginventarisasi budaya dan sastra yang ada di desa tersebut, hasil inventarisasi ini akan di upload di website Desa Punggur Kapuas,” jelas Anwar.
Proses pengunggahan data tersebut kemudian menjadi tugas dosen dan mahasisw Prodi TI untuk mensosialisasikan dan mengajarkannya kepada warga dan aparat Desa Punggur Kapus.
“Kegiatan MBKM Mandiri yang kami lakukan merupakan bentuk dukungan LPTK dalam perkembangan dunia pendidikan baik formal maupun nonformal, keterlibatan dosen, mahasiswa dan mitra dalam kegiatan ini merupakan terobosan dari IKIP PGRI Pontianak,” Ketua Prodi TI, Ryan Permana S.T., M.Pd.***
