6 Tahun di New Zealand, Mahasiswa S3 Asal Pontianak ini Rindu Meriam Karbit dan Takbiran Keliling

- 30 April 2022, 17:16 WIB
Abdul Arif Bersama keluarga sedang berada di Luar Negeri, sedang merindukan dentuman meriam dan takbiran keliling
Abdul Arif Bersama keluarga sedang berada di Luar Negeri, sedang merindukan dentuman meriam dan takbiran keliling /yulia ramadianti/kalbar terkini

 

KALBAR TERKINI – Abdul Arif, mahasiswa S3 asal Pontianak yang sudah 6 tahun merantau di Auckland, New Zealand merasa sangat rindu dengan suara dentuman meriam karbit dan suasana takbiran keliling menjelang Idul Fitri di Pontianak.

“Ada dua hal dari suasana Idul Fitri yang saya rindukan, yang pertama suasana mudik, yang kedua suara meriam karbit dan takbiran keliling”, ungkap Abdul Arif ketika dihubungi Sabtu, 30 April 2022.

Sudah 6 tahun dia beserta istri dan kedua anaknya belum ada pulang ke Pontianak untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga besarnya.

Hal ini disebabkan karena biaya perjalanan yang mahal dan ada aturan khusus bagi mahasiswa yang sedang menempuh S3 untuk tidak pulang ke tanah air lebih dari sebulan.

Baca Juga: Sidang Isbat Akan Digelar Besok. Kemenag: Secara Hisab, Hilal Lebaran Idul Fitri Terlihat 1 Mei 2022

“Jika melanggar aturan, maka kami akan dianggap sebagai international student dan akan dikenakan biaya pendidikan yang lebih mahal.

Saat ini mahasiswa S3 yang berasal dari luar dianggap sebagai local student, tapi dengan catatan tidak melanggar aturan yang mereka buat tersebut,” jelas Arif yang juga berprofesi sebagai dosen di IKIP PGRI Pontianak ini.

Untuk mengobati rasa rindunya terhadap kampung halaman, pada saat jelang lebaran biasanya ia dan istri membuat makanan khas Pontianak.

“Di hari ke 28 Ramadan ini istri sudah menyiapkan bahan-bahan untuk membuat lontong, rendang dan sate.

Baca Juga: HARGA Minyak Goreng Mulai Turun Perlahan Jelang Idul Fitri 2022, Berikut Daftar Harga Minyak Kemasan Termurah

Kami juga buat kue kering putri salju dan nastar, lumayanlah untuk obati rindu.
Terkadang untuk menu buka puasa, istri juga membuat kue-kue kampung khas Pontianak seperti dadar gulung, nagasari.” tambahnya.

Tahun lalu mereka hanya merayakan Idul Fitri hanya dengan membeli makanan cepat saji karena masih dalam suasana Lockdown.

“Tahun ini berbeda dari dua tahun sebelumnya.

Karena sudah tidak ada lockdown, meskipun masih zona orange tapi kami sudah diperbolehkan untuk keluar rumah dan sholat berjamaan.

Biasanya Himpunan Umat Muslim Indonesia Auckland (HUMIA) yang mengadakan sholat Ied berjamaah.

Mereka sewa gedung dan mendatangkan imam khusus dari Indonesia.

Setelah sholat, kami biasanya santap makanan lebaran khas Indonesia dan keliling berlebaran dari rumah ke rumah,” Ujar Arif yang saat ini sedang menunggu jadwal wisuda di Auckland University tersebut.***

 

Editor: Yuni Herlina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah