Dijuluki sebagai Kota Seribu Kelenteng karena daerah ini merupakan salah satu daerah pecinan tertua di Indonesia.
Singkawang juga dikenal memiliki sebuah tradisi unik yang telah ada sejak ratusan tahun lalu.
Adalah Tatung, atraksi ekstrem yang dilakukan masyarakat Singkawang dengan menusuk-nusuk anggota tubuh dengan benda-benda tajam.
Dalam bahasa Hakka/ Khek Tatung berarti orang yang dirasuki oleh roh dewa atau leluhur sehingga memiliki kekuatan supranatural.
Tatung hampir memiliki kesamaan dengan debus yang merupakan kesenian bela diri dari Banten.
Tradisi Tatung sudah menjadi ciri khas Singkawang sejak lama. Tatung biasanya diselenggarakan untuk memeriahkan perayaan tahunan masyarakat Tionghoa, yaitu Cap Go Meh.
Prosesi Tatung biasanya akan dimulai di tiap tanggal 15 setiap bulannya dalam penanggalan Kalender Tionghoa, seorang Tatung harus berpuasa dari makanan daging alias vegetarian.
Baca Juga: PPKM Darurat Siap diterapkan di Pontianak dan Singkawang, Edi Kamtono : Mohon Tetap di Rumah
Pada tahun 2020 lalu, pawai dilakukan pada tanggal 8 Februari.
Konon jika seorang yang memiliki potensi Tatung tetap makan daging di tanggal tersebut maka akan celaka atau mendapatkan bala saat memeragakan keahliannya, seperti terluka, dan lain-lain.
Setelah puasa tersebut, di pagi hari saat Cap Go Meh mereka akan melakukan ibadah khusus di tempatnya masing-masing.