Dalam peringatan momentum hari bahasa isyarat internasional mengangkat tema kami berbahasa isyarat sebagai bukti menuju hak asasi manusia tadi pagi, diisi dengan berbagai acara seperti tarian dari kembar tuli, penayangan video harapan dan optimisme kaum tuli Kalimantan Barat, juga ada drama bertema akses kesehatan bagi kaum tuli serta talkshow.
Hari Bahasa Isyarat Internasional dirayakan pertama kali pada 2018. Penetapan Hari Bahasa Isyarat Internasional pada 23 September ini berdasarkan nilai sejarah berdirinya Federasi Tuli Sedunia (World Federation of The Deaf/WFD) yang didirikan pada tanggal sama pada 1951.
Berdasarkan data Federasi Tuli Sedunia, saat ini, terdapat sekitar 70 juta penduduk mengalami tuli di seluruh dunia. Lebih dari 80 persennya tinggal di negara berkembang dan menggunakan bahasa isyarat beragam.***