Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional 23 September : Muda Mahendrawan Launching Kelas BISI-KU

- 23 September 2021, 21:10 WIB
Komunitas Tuli Kalbar memainkan drama bertema akses pelayanan kesehatan bagi kaum tuli dalam Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional di Qubu Resort Kalimantan Barat, 23 September 2021
Komunitas Tuli Kalbar memainkan drama bertema akses pelayanan kesehatan bagi kaum tuli dalam Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional di Qubu Resort Kalimantan Barat, 23 September 2021 /Ponti Ana Banjaria/

KALBAR TERKINI - Muda Mahendrawan, Bupati Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat menggelar launching kelas BISI-KU dalam peringatan hari bahasa isyarat internasional di Qubu Resort, Kamis 23 September 2021.

Sebagai upaya mewujudkan dan menciptakan pemenuhan akses bagi kaum tuli khususnya maupun difabel umumnya, menurutnya Pemerintah Kabupaten Kubu Raya selalu berkomitmen agar penyandang tunarungu (tuli) mendapatkan akses yang sama di dalam masyarakat, begitupun dengan difabel lainnya.

Baca Juga: Ada Duo Maudy di Film Losmen Bu Broto, Tayang di Bioskop 18 November 2021

"Pemkab KKR sengaja mendesain kelas ini, sebagai upaya untuk memperkuat percepatan inklusi bagi penyandang disabilitas. Tujuannya sesuai misi Kubu Raya yakni bahagia itu hak semua," katanya di hadapan awak media.

Muda menuturkan, kegiatan peringatan hari bahasa isyarat internasional sekaligus launching kelas BISI-KU, bukan hanya simbolik saja. Namun dengan adanya momentum ini, pihaknya bersama jajaran di pemrintahannya segera berinisiatif melakukan aksi nyata, satu diantaranya dengan membuka kelas BISI-KU tersebut.

"Pemkab KKR sengaja mendesain kelas ini dengan langkah untuk memperkuat percepatan inklusi itu untuk penyandang disabilitas. Karena diakui teman-teman disabilitas, kesulitan dalam akses komunitas dan informasi dalam masyarakat. Dan ini mempengaruhi juga ke akses pendidikan serta kesempatan kerja," jelasnya.

Oleh karena itu, Muda Mahendraw yang didukung jajarannya mendesain suatu kelas untuk melatih masyarakat dari berbagai latar belakang seperti dinas-dinas terkait misalnya dinas kesehatan, Catatan Sipil, pendidikan, pariwisata, komunitas, guru-guru, media dan lainnya agar nantinya dapat menjadi trainer dalam bahasa isyarat.

Baca Juga: Peristiwa Hari Ini 24 September, Rasulullah SAW menyelesaikan Hijrah Dari Mekkah Menuju Madinah

"Saya baru tahu, tanggal 23 September ini sebagai hari bahasa isyarat internasional. Kita tidak basa basi, kita langsung action untuk berbuat nyata, salah satunya dengan membuat kelas Bahasa Isyarat Indonesia Kubu Raya atau BISI-KU Menanjak ini yang kita mulai 1 Oktober nanti. Penggagasnya itu dari ibu ketua PKK KKR," ungkapnya.

Memenuhi kebutuhan akses kaum disabilitas, bukan hanya sebagai tugas pemerintah tapi juga merupakan bentuk tanggung jawab bersama masyarakat. "KKR berjuang untuk keperluan inklusi sebagai bentuk tanggung jawab agar mereka mendapatkan akses yang sama di masyarakat. Karena teman-teman ini juga memiliki kecerdasan, kemampuan dan hak yang sama dengan kita," tambah Muda Mahendrawan.

Misalnya saja, dikatakannya dalam kesempatan mendapatkan pendidikan pihaknya beharap di sekolah-sekolah di KKR akan menyediakan satu kelas khusus untuk para kaum tuli maupun disabilitas. Juga dalam pemenuhan kesempatan kerja dan berusaha, pemkab KKR terus berupaya memberikan hal tersebut pada kaum disabilitas mendapatkan pekerjaan, baik dipemerintahan maupun sektor lainnya, sesuai kemampuan yang dimiliki.

"Kita berharap tahun 2023 akan ada sekolah-sekolah yang menyediakan kelas inklusi. Jika kebutuhan ini terpenuhi, makan akan meningkatkan IPM juga kan. Kita berpikir ini sudah menjadi kebutuhan, jangan ada pembiaran. Makanya kita menggandeng komunitas, dinas, organisasi, dan media untuk bersama mewujudkan aksi nyata ini," terangnya.

"Ini juga sebagai bentuk pengamalan sila kedua dan kelima dalam Pancasila, kan?" katanya.

Bupati Kabupaten Kubu Raya, Muda Mahendrawan bersama Ketua PKK KKR dan peserta Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional, melakukan gerakan bahasa isyarat, Kamis 23 September 2021
Bupati Kabupaten Kubu Raya, Muda Mahendrawan bersama Ketua PKK KKR dan peserta Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional, melakukan gerakan bahasa isyarat, Kamis 23 September 2021

Baca Juga: Carabao Cup 2021: Catat Skor 2-0, Leicester Perkasa di Kandang Millwall

Sementara itu, Ketua West Borneo Deaf Community (WBDC) Kalimantan Barat, Figo mengatakanharapan akan pemenuhan kebutahan dasar seperti akses pelayanan pendidikan, kesehatan dan lainnya dapat segera teralisasi.

"Semoga akses pendidikan, kesehatan dan kesempatan kerja bagi kami, dapat lebih banyak lagi," katanya dalam bahasa isyarat.

Ia juga mengharapkan agar kaum tunarunga (tuli) milenial tidak malu bergaul dan produktif dalam masyarakat.

"KIta juga berharap teman-teman yang seumuran saya, maupun anak-anak muda yang tuli dapat berkarya, produktif dan percaya diri di masyarakat. Karena kita bisa untuk tampil dan bergaul," tambahnya.

Baca Juga: Jadwal BRI Liga 1 2021 Pekan Keempat : Persib dan Persik Hadapi Lawan Tangguh, Barito Optimis Raih Kemenangan

Dalam peringatan momentum hari bahasa isyarat internasional mengangkat tema kami berbahasa isyarat sebagai bukti menuju hak asasi manusia tadi pagi, diisi dengan berbagai acara seperti tarian dari kembar tuli, penayangan video harapan dan optimisme kaum tuli Kalimantan Barat, juga ada drama bertema akses kesehatan bagi kaum tuli serta talkshow.

Hari Bahasa Isyarat Internasional dirayakan pertama kali pada 2018. Penetapan Hari Bahasa Isyarat Internasional pada 23 September ini berdasarkan nilai sejarah berdirinya Federasi Tuli Sedunia (World Federation of The Deaf/WFD) yang didirikan pada tanggal sama pada 1951.

Berdasarkan data Federasi Tuli Sedunia, saat ini, terdapat sekitar 70 juta penduduk mengalami tuli di seluruh dunia. Lebih dari 80 persennya tinggal di negara berkembang dan menggunakan bahasa isyarat beragam.***

Editor: Ponti Ana Banjaria

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x