Prajurit Paskhas Lanud Supadio Laksanakan Jungar, Tingkatkan Kemampuan sebagai Pasukan Tempur Elit TNI AU

- 14 Februari 2021, 10:14 WIB
JUNGAR - Paskhas TNI AU dari Yonko 465 dan Denhanud 473 Lanud Supadio, melaksanakan Jungar, Kamis, 11 Feberuari 2021.
JUNGAR - Paskhas TNI AU dari Yonko 465 dan Denhanud 473 Lanud Supadio, melaksanakan Jungar, Kamis, 11 Feberuari 2021. /Aep Mulyanto/Kalbar Terkini

 

KUBU RAYA, KALBAR TERKINI - Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU dari Batalyon Komando (Yonko) 465 dan Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 473 Lanud Supadio, melaksanakan terjun penyegaran (Jungar), Kamis, 11 Feberuari 2021.

Kegiatan yang berlangsung di Runway Lanud Supadio, start pada pukul 05.00 WIB hingga selesai.

Menggunakan pesawat C-130 Herkules bernomor registrasi A-1321 dari Skadron Udara 31 Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma, 104 Prajurit Baret Jingga kebanggaan masyarakat Kalbar ini, dibagi menjadi 2 sortie untuk melakukan penerjunan statik dan free fall.

Adapun tujuan dari Jungar ini, adalah untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan Prajurit Paskhas, yang dikenal memiliki kualifikasi tiga matra, terutama sebagai pasukan payung penjaga kedaulatan ibu pertiwi.

Baca Juga: 322 Bintara Remaja Abiturem Dikmaba TNI AD Rindam XII/Tpr, Dilantik dan Diambil Sumpahnya oleh Kasdam

“Jungar, sebagai salah satu cara peningkatan kemampuan prajurit dilakukan untuk mendukung tugas pokok Prajurit Paskhas,” ujar Komandan Yonko (Danyonko) 465 Paskhas Brajamusti, Letkol Pas Jhoni Imanuel Laimeheriwa.  

Kemmapuan ini, katanya, dalam upaya kesiapsiagaan mempertahankan dan menjaga wilayah kedaulatan NKRI, khususnya di Bumi Khatulitiwa, Kalimantan Baray.

Perwira menengah TNI AU, Alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) Tahun 2001 ini, memimpin langsung anggotanya saat Jungar. Ia menjadi orang pertama yang terjun dari ketinggian 1.000 feet (kaki) untuk terjun statik.

Sementara, pada penerjunan free fall, ada 14 prajurit, yang dipimpin oleh Letkol Pas AJL Tobing, Pabandyapam Siintel Korpaskhas. Pada penerjunan free fall, 14 prajurit komando ini melompat dari ketinggian 8.000 feet.

“Menyandang status sebagai Paskhas TNI AU, para prajurit wajib selalu menjaga kemampuan dan kualifikasinya. Salah satu ciri khas tersebut adalah kemampuan terjun dari ketinggian tertentu,” lanjut Letkol Pas Jhoni.

Pelaksanaan Jungar sendiri berjalan lancar. Sejak persiapan hingga pendaratan 90 prajurit Jungar Statik, mendarat dengan mulus. Demikian pula 14 prajurit Jungar free fall, setelah terjun dan mengangkasa beberapa waktu, mereka berhasil mendarat di depan Appron Lanud Supadio dengan selamat dan aman tanpa ada masalah apapun.

Baca Juga: Cek Lokasi Kayu Ilegal, Mobil KPH Putussibau Malah Dibakar

Letkol Pas Jhoni juga menjelaskan, sebagai satuan khusus yang keberadaanya untuk mengamankan Alutsista TNI AU di lanud Supadio, maka harus selalu berlatih intensif dalam rangka meningkatkan kemampuan.

“Agar selalu siap siaga menghadapi segala kemungkinan yang ada. Dengan rutin berlatih dan melakukan penyegaran, maka bisa diukur kemampaun para prajurit,” paparnya.

Sehari sebelum terjun, seluruh personel yang melaksanakan Jungar, harus mengikuti tahap persiapan, di antaranya adalah swab antigen, karena saat ini masih dalam pandemi Covid-19. Kemudian dilaksanakan briefing penerjunan dan safety oleh Kalambangja.

“Tentunye, persiapan terbaik dilakukan, sehingga dalam pelaksanaannya berjalan lancar dan aman, zero exident. Kita juga selalu memperhatikan prosedur emergency, jangan lengah, jaga konsentrasi, dan fokus pada saat penerjunan,” ujar Letkol Pas Jhoni, yang setahun lalu memimpin pasukan ke Papua, Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pam Rahwan) Bandara.

“Terutama ingat prosedur exit, melayang, pencabutan parasut, dan landing,” lanjutnya.

Prajurit Paskhas tidak pernah bisa melupakan tugas pokok dengan kualifikasi khas tempur matra udara, namun juga menguasai kualifikasi tempur darat dan laut.

“Seperti menyelam dan perang darat, salah satunya adalah perebutan pangkalan. Artinya, usai diterjunkan ke semua medan tempur, prajurit komando, akan siap siaga,” kata Letkol Pas Jhoni.

Prajurit Paskhas, selalu berpegang teguh pada semboyan Kepala Staf TNI AU (Kasau), yang menyatakan bahwa setiap prajurit harus memiliki jiwa Profesional, Militan, dan Inovatif.

“Salah satunya adalah intensif berlatih menjaga dan meningkatkan kemampuan. Sehingga dengan adanya Jungar di Lanud Supadio, jadi upaya untuk memelihara kemampuan yang dimiliki prajurit dan menjadikan prajurit Paskhas terlatih dan profesional," pungkasnya.***

Editor: Ponti Ana Banjaria


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x