Musim Kemarau Melanda Kalbar, Babinpotdirga Lanud Supadio Siaga Kebakaran Lahan dan Hutan

15 Februari 2021, 07:51 WIB
PADAMKAN API - Babinpotdirga Lanud Supadio, siaga dalam upaya menanggulangi bencana Karhuta, seperti yang terjadi di di Dusun Sidomulyo, Kubu Raya. /Mulyanto Elsa/Kalbar Terkini

 

 

PONTIANAK, SP - Musim kemarau mulai melanda Kalimantan Barat. Hampir tiga pekan ini, tidak turun hujan, terutama di Kota Pontianak dan sekitarnya.

Kondisi ini jelas sangat mengkhawatirkan, terutama akan bahaya dan ancaman terjadinya Kebarakaan Lahan dan Hutan (Karhutla).

Ancamana bahaya Karhuta ini lah yang menjadi perhatian dari Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpotdirga) Lanud Supadio.

Baca Juga: Cegah Karhutla di Lahan Gambut, Babinsa Kodim 1203/Ktp Gerak Cepat Bersama Tim Terpadu Kabupaten Ketapang

Bersama stakeholder lainnya, Babinpotdirga Lanud SUpadio terus siaga dalam upaya menanggulangi bencana Karhuta.

Salah satunya yang dilakukan bersama Babinsa dan Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Limbung.

Yaitu melakukan pemadaman api sebagai akibat pembukaan lahan secara tradisional dengan pembakaran, yang berlangsung di Dusun Sidomulyo, Kubu Raya, beberapa hari lalu.

Selain mensosialisasikan Pembinaan Potensi Dirgantara, para Babinpotdirga Lanud Supadio juga melaksanakan fungsi pembinaan teritorial lainnya.

Dilakukan dengan cara memberikan edukasi kepada para penggarap yang membuka lahannya dengan cara pembakaran.

Baca Juga: Razia Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin di Bengkayang, Polda Kalbar Sita Alat Berat dan Amankan Pekerja

"Mereka mengimbau, jika cara tradisional yang dilakukan tersebut sangat berpotensi terhadap terjadinya bencana kebakaran,” ujar Kepala Penerangan (Kapen) Lanud Supadio, Letkol Sus MH Deni Abdullah, S.Ag.

“Bahaya Karhutla melahirkan ada kabut, yang jelas mengganggu semua aktivitas kehidupan,” paparnya.

Diharapkan, lanjutnya, dengan edukasi yang sering disampaikan, dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat sekaligus menjadi solusi, khususnya dalam teknik pembukaan lahan pertanian dan perkebunan yang lebih baik.

"Tentunya tanpa menimbulkan bencana lanjutan, serta meningkatkan hasil produksi pertanian maupun perkebunan," paparnya.

Baca Juga: Prajurit Paskhas Lanud Supadio Laksanakan Jungar, Tingkatkan Kemampuan sebagai Pasukan Tempur Elit TNI AU

Melaui sosialisasi yang masif, ujar Letkol Sus MH Deni, maka setidaknya meminimalisir atau bahkan menghilangkan kebiasaan masyarakat, karena ada ancaman sanksi hukum kepada pelanggar perusak ekosistem.

"Hal ini akan lebih ditekankan kembali, karena bukan sekedar peran sinergitasTNI-Polri saja, namun juga seluruh elemen pemerintah setempat, tokoh masyarakat, tokoh adat ,dan tokoh agama, agar lebih memperhatikan pentingnya lingkungan yang sehat bebas dari kabut asap," kata Letkol Sus MH Deni.

Untuk itu, ujarnya, Babinpotdirga Lanud Supadio, terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui peningkatkan produktifitas dan kinerja dari biddang pertanian dan perkebunan, terutama dengan mensosialisasi teknik menggarap lahan, menurut prosedur pertanian, yangt ramah lingkungan.

"Ini bisa memacu semangat masyarakat karena akan terwujud swasembada pangan, karena adanya peningkatkan produktifitas para petani, sehingga masyarakat bisa semakin sejahtera," tuturnya.

"Saat ini, sudah masuk musim kemarau, banyak lahan garapan masyarakat, yang biasanya dilakukan dengan membakar lahan. Imbauan sekalian peringatan dilakukan Babinpotdirga Lanud Suopadio, agar masyarakat tidak membakar lahan yang akan berdampak lingkungan yang tidak sehat, sebagai gejala bencana kabut asap dan merusak ekosistem lainnya," pungkas Kapen Lanud Supadio.***

Editor: Ponti Ana Banjaria

Tags

Terkini

Terpopuler