Kematian Pemimpinnya Misterius, Petinggi Taliban: Masih Hidup!

- 14 Februari 2021, 23:30 WIB
MARINIR AS - Seorang personel  Marinir AS ketika bersama pasukannya menyerbu Taliban di Afghnistan pada Oktober- November 2001./PIXABAY/
MARINIR AS - Seorang personel Marinir AS ketika bersama pasukannya menyerbu Taliban di Afghnistan pada Oktober- November 2001./PIXABAY/ /

NEW DELHI, KALBAR TERKINI -  Jajaran petinggi Taliban masih merahasiakan keberadaan pemimpinnya, Haibatullah Akhundzada paska  serangan militer Pakistan di sebuah rumah milik petinggi kelompok tersebut di Quetta, Ibu Kota Provinsi Balochistan, April 2020.

Dilansir Kalbarterkini.com dari Hindustan Times, Minggu, 14 Februari 2021, penyergapan yang diwarnai ledakan ini juga diyakini menewaskan dua petinggi Taliban lainnya. Keduanya, Mullah Matiullah, Kepala Intelijen Taliban serta Hafiz Abdul Majeed, kepala keuangan kelompok itu yang juga pemilik rumah nahas tersebut.

Akhundzada dan Matiullah tewas seketika, sedangkan Majeed meninggal dua-tiga hari kemudian di rumah sakit militer Pakistan. "Ledakan ini terjadi di sebuah rumah persembunyian di Quetta, ibu kota Balochistan," tulis koran Afghanistan Hasht-e-Subh usai penyergapan oleh militer Pakistan.

Jika laporan tersebut  akurat maka Akhundzada tercatat sebagai pemimpin Taliban ketiga setelah Mullah Omar dan Mullah Akhtar Mansour yang meninggal di Pakistan. Adapun laporan yang saling bertentangan muncul pada hari Minggu ini tentang nasib pemimpin Taliban Afghanistan itu.

Walaupun sejumlah media Afghanistan lainnya memastikan pula bahwa Akhundzada sudah terbunuh, pemimpin senior Taliban Ahmadullah Wasiq menuding laporan kematian Akhundzada sebagai "berita palsu dan rumor tak berdasar" dan berpendapat bahwa pemimpinnya masih hidup.

Wasiq lewat akun Twitter-nya menuding pula bahwa laporan kematian bosnya itu merupakan upaya propaganda yang gagal oleh dinas intelijen musuh. "Musuh ingin menyembunyikan kekalahannya dalam rumor semacam itu dan mengalihkan pikiran orang-orang," katanya.

Pihak Taliban selama ini  menyembunyikan kematian para pemimpinnya. Kematian Mullah Omar di Pakistan pada 2013 disembunyikan dari publik selama sekitar dua tahun. Kelompok itu mengkonfirmasi kematian Omar pada Juli 2015 setelah agen mata-mata Afghanistan memastikan kematian itu. 

Pengganti Mullah Omar, Mullah Akhtar Mansour, tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Balochistan, Mei 2016. Beberapa hari kemudian, Akhundzada diangkat sebagai pemimpin baru Taliban.  

Saudara lelaki Akhundzada sendiri, Hafiz Ahmadullah, tewas bersama tiga orang lainnya dalam ledakan di sebuah masjid yang terletak 25 kilometer dari Quetta pada 16 Agustus 2019. Putra Akhundzada pun terluka dalam insiden tersebut. Masjid itu sering dikunjungi oleh anggota Taliban Afghanistan dan Akhundzada dilaporkan kerap memimpin sholat di sana. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x