KALBAR TERKINI - Pada awal pertempuran di Ukraina dimulai, negara-negara Uni Eropa seakan secara bersamaan dan selalu bersatu dalam pengambilan keputusan mereka.
Namun sekarang, dengan pertempuran terus berlanjut hingga akhir tahun, beberapa negara mulai memisah dari Uni Eropa dalam keputusan yang mereka ambil dan beberapa bahkan berani melawan para pemimpin Uni Eropa.
Satu di antara negara yang mulai menentang keputusan Uni Eropa adalah Hungaria.
Hungaria menggunakan hak Veto dalam rencana pengiriman bantuan finansial sebesar 18 miliar Euro yang didapatkan dengan cara melakukan pengambilan hutang bersama, dan kemudian uang hasil hutang tersebut dikirim ke Ukraina dari Uni Eropa.
Penolakan tersebut membuat beberapa negara anggota Uni Eropa menuduh Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban sebagai teman dari Vladimir Putin.
“Viktor Orban tidak bisa memberikan hadiah kepada yang labih bagus lagi kepada Putin hari ini,” kata Daniel Freund, anggota partai hijau dan negotiator parlemen untuk isu Rule of Law.
Viktor Orban membantah tuduhan tersebut.
Baca Juga: Apa Itu SCO? Putin: Garis Besar dari Tatanan Dunia Multipolar Mulai Muncul Di Depan Mata Kita
“Berita palsu, Hungaria siap untuk memberikan bantuan finansial ke Ukraina secara Bilateral,” tegasnya Orban.
Veto Hungaria tersebut menyebabkan negara-negara Uni Eropa terpaksa harus mencari cara lain untuk melanjutkan bantuan finansial ke Ukraina, jika Hungaria tidak mengubah pendiriannya.