Apa Itu SCO? Putin: Garis Besar dari Tatanan Dunia Multipolar Mulai Muncul Di Depan Mata Kita

- 10 Desember 2022, 19:53 WIB
Vladimir Putin
Vladimir Putin /Instagram @mrpresidentvladimirputin

KALBAR TERKINI - SCO atau Shanghai Cooperation Organization, mungkin adalah suatu organisasi internasional yang jarang didengar oleh masyarakat luas.

Namun apa dan siapa saja anggota dari SCO tersebut?

Shanghai Cooperation Organization, adalah organisasi internasional yang mencangkup usaha untuk bekerja sama di bidang Politik, Ekonomi, dan keamanan.

Anggota dari SCO sendiri terdiri oleh berbagai negara yaitu China, India, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Pakistan, Rusia, Tajikistan, Uzbekistan dan anggota terbarunya yaitu Iran.

Baca Juga: HUBUNGAN Romantis China, Negara-Negara Arab, dan Huawei, Ada Apa?

Kemudian mereka juga memiliki beberapa negara lain yang dapat berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan SCO, mereka adalah Armenia, Azerbaijan, Kamboja, Nepal, Mesir, Qatar, Arab Saudi, Sri Lanka, dan Turkiye.

Kemudian ditambah lagi dengan negara-negara yang menjadi observer yaitu Afghanistan, Belarus, dan Mongolia.

Dengan anggota sebanyak itu, SCO dikatakan mencangkup sekitar 40% dari seluruh penduduk dunia dan 30% GDP Global.

SCO sendiri adalah organisasi regional terbesar di dunia karena hal ini. Mereka juga sudah menjalin kerja sama bersama ASEAN dan UN.

Baca Juga: AKSES 2 Link Live Streaming Inggris vs Prancis Perempat Final Piala Dunia Qatar 2022, Apakah Akan Adu Penalti?

Walaupun organisasi ini merupakan organisasi internasional yang sangat besar, tidak banyak media yang menyoroti aktivitas dari SCO hingga pada tahun ini.

 Ada terdengar agenda tentang “Menciptakan tatanan dunia Multipolar,” dari beberapa anggotanya.

Dalam sebuah video pada tanggal 8 Desember 2022, Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin, menyampaikan pesan-pesan kepada mentri pertahanan SCO dan CIS (Commonwealth of Independent States).

Di video tersebut Presiden Putin sempat menyebutkan “Garis Besar dari tatanan dunia yang benar-benar Multipolar mulai muncul di depan mata kita.

Baca Juga: UPDATE Top Skor Piala Dunia Qatar 2022, Messi 4 Gol, Sanggupkah Kylian Mbappe Ciptakan Gol Saat Lawan Inggris

Pusat pengembangan baru sudah dibentuk di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, yang akan meningkatkan pertahanan kepentingan nasional mereka.”

Namun apa maksud dari dunia Multipolar?

Dunia Multipolar adalah dunia dimana ada dua atau lebih negara superpower yang dapat mempengaruhi tatanan dunia.

Sebelumnya hal ini sudah pernah terjadi pada masa perang dingin dimana Uni Soviet dan Amerika Serikat merupakan dua negara superpower yang saling bersaing satu sama lain.

Setelah Uni Soviet di bubarkan, dunia masuk ke masa Unipolar dimana hanya ada satu negara superpower paling berpengaruh yaitu Amerika Serikat.

Tanda dari munculnya dunia Multipolar adalah menurunya gerakan Globalisasi.

Hal ini ditunjukan dengan kerasnya sanksi Amerika dan Uni Eropa ke Rusia, pembekuan asset, hingga penghapusan media Rusia dari platform-platform media massa menyebabkan terhentinya arus globalisasi ke Rusia.

Pertanyaannya adalah siapa yang akan menjadi negara superpower di dunia multipolar berikutnya?

Dunia multipolar tidak berarti Bipolar sehingga negara superpower yang ada bisa lebih dari dua.

Dalam hal ini dapat diperkirakan Rusia dan China akan naik menjadi negara superpower tersebut sehingga bisa saja terdapat tiga atau lebih negara superpower pemimpin dunia.

Mereka akan menguasai politik internasional diantaranya adalah Amerika Serikat, China, Rusia, dan mungkin juga salah satu negara Uni Eropa.

Pada tanggal 26 May 2022, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, sempat menyebutkan “Multi-polarity” menunjukan negara barat telah mengakui terbentuknya dunia internasional yang Multipolar.

Dalam video Vladimir Putin pada tanggal 8 Desember tersebut, Vladimir Putin juga menyebutkan peran negara barat dalam menghadapi perubahan ini.

Dia menyebutkan “Potensi terjadinya konflik terus meningkat akibat konsekuensi langsung dari percobaan beberapa petinggi elit negara-negara barat dalam usaha untuk mempertahankan dominasi mereka di bidang Politik, Ekonomi, Finansial, militer, dan ideology.”

Menunjukan ancaman jelas bahwa Vladimir Putin dan anggota-anggota SCO yang ingin menciptakan dunia Multipolar akan melawan dan memaksa negara-negara barat untuk tunduk dan mengakui terciptanya dunia yang Multipolar.

Harapannya hal tersebut dapat dicapai tanpa harus terjadi perang lagi selain di Ukraina namun dengan China yang sangat aktif dalam meraih anggota baru di SCO dan BRI (Belt and Road Initiative).

Dapat diperkirakan mereka akan mampu untuk merealisasikan hal tersebut tanpa harus secara langsung berperang melawan negara barat.***

Penulis: Aldy Habibie

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah