KALBAR TERKINI - Indonesia yang telah menjadi tempat dilakasanakannya pertemuan G20 merencanakan akan mengundang Negara-negara eropa, Rusia, dan tamu undangan spesial.
Adapun tamu spesial yang dimaksud dalam pertemuan G20 adalah Presiden Zelensky dan Elon Musk.
Mereka dirasa cukup berpotensi untuk menentukan takdir dunia di masa yang akan datang.
Sejak pecahnya perperangan di Ukraina, Dunia seakan menuju kembali ke era perang dingin dimana blok ekonomi terbagi menjadi dua.
Baca Juga: Hubungan Turki dan Yunani Memanas, Apa alasannya? Ternyata Memang Sudah Bentrok Sejak Zaman Dulu
Republik rakyat Tiongkok di utara bersama Rusia berada di blok timur sementara di selatan Australia bersama Amerika dan Eropa sebagai blok barat.
Keduanya akan kembali menjepit Indonesia dan India.
Indonesia yang memiliki berbagai kepulauan dan selat yang menjadi jalur perdagangan penting bagi ekonomi dunia.
Namun posisi Indonesia akan mulai tertekan jika kedua blok mulai bersaing dalam ekonomi atau melakukan eskalasi militer di sekitar lautan Cina selatan.
Presiden RI Joko Widodo mempunyai kesan adanya kemungkinan Presiden Putin atau Zelensky mungkin tidak akan bisa hadir di G20 namun mungkin akan tetap menghadiri pertemuan secara daring.
Walaupun begitu, pertemuan G20 di Indonesia berpotensi untuk mempertemukan Presiden Tayyib Erdogan dengan negara-negara Eropa dan Amerika .
Ini dalam usaha untuk menenangkan krisis di lautan Aegea yang dapat menghambat kegiatan ekonomi dunia.
Serta mempertemukan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dengan Presiden republik rakyat Tiongkok XI Jinping pertama kali.
Sejak kunjungan politik Nancy Pelosi ke Taiwan yang mengeskalasi krisis di pulau tersebut. Hingga mengangkat kembali penanganan Covid-19 dan krisis di Myanmar.
G20 adalah organisasi ekonomi global dan sesuai dengan agenda utama G20 yang berfokus pada kegiatan ekonomi.
Saudi Arabia yang juga merupakan bagian dari negara G20 bersama dengan negara tamu undangan Uni Emirat Arab akan mendapat sorotan dalam mendiskusikan lebih lanjut dampak dan rencana ekonomi.
Mulai dari penurunan produksi minyak bumi yang telah disetujui oleh OPEC+ pada pertemuan 5 Oktober 2022 di Wina, Austria yang rencananya akan diberlakukan November ini.
Hal ini dikatakan dapat menyebabkan krisis energi di berbagai wilayah di dunia.
Pada KTT G20 yang akan dilaksanakan pada 15 November ini, telah dinyatakan 17 negara akan menghadiri pertemuan di Bali.
Namun sebelumnya, Pemerintah Indonesia menegaskan kembali bahwa G20 adalah forum ekonomi global sehingga Indonesia akan berusaha untuk menjauhkan pembicaraan mengenai konflik di Ukraina dari agenda pertemuan.
Menteri luar negeri mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan pandangan dan usulan dari negara anggota lain tetapi pertemuan ini bertujuan untuk fokus terhadap pandemi dan pemulihan ekonomi.
Walaupun pada akhirnya, Presiden Jokowi setuju untuk mengundang Presiden Volodymyr Zelensky sebagai tamu undangan G20.***
Penulis : Aldi Habibi