NATO saat itu mengaku telah 'kehilangan' perangkat selama latihan militer.
Drone buatan Jerman itu membawa hulu ledak seberat 1.4 kilogram.
Ini dimaksudkan untuk menghancurkan amunisi dan ranjau yang tidak meledak, menurut data yang tersedia untuk umum.
“Itu latihan NATO untuk Anda, ketika alat peledak tingkat militer berakhir tepat di bawah pipa kami," kata Kupriyanov.
“Itu latihan NATO untuk Anda, ketika alat peledak tingkat militernya berakhir tepat di bawah pipa kami,” lanjut Kupriyanov menyimpulkan.***
Sumber: Russia Today