Petronas Hentikan Pasokan Elpiji: Pipa 6.000 KM Kimani-Bintulu di Kalimantan Mendadak Bocor!

- 11 Oktober 2022, 15:44 WIB
Berikut info lowongan kerja loker terbaru Oktober 2021 di Petronas buka lowongan lulusan S1
Berikut info lowongan kerja loker terbaru Oktober 2021 di Petronas buka lowongan lulusan S1 //Petronas

KALBAR TERKINI - Bencana banjir menyebabkan Malaysia berada di ambang krisis ekonomi selain telah lama terjadi krisis politik yang mengancam persatuan nasional.

Krisis politik iniakibat kencangnya politik identitas 'Ketuaan Melayu' berikut Islam yang diberlakukan oleh etnis ini sebagai mayoritas.

Kondisi ini kian runyam. Apalagi pada Minggu, 9 Oktober 2022, sehari sebelum pemerintah membubarkan parlemen Malaysia, BUMN migasnya mendadak bermasalah.

Baca Juga: Malaysia kian Kisruh, Banyak Negara Bagian Tolak Bubarkan Majelis Legislatif!

Dilansir dari Free Malaysa Today, Petronas telah mengonfirmasi adanya kebocoran sepanjang 600 kilometer pipa gas Sarawak-Sabah di Lawas.

Perusahaan pelat merah ini telah mendeklarasikan penghentian keselamatan pasokan gas ke fasilitas ekspor gas alam cair (LNG).

Jurubicara Petronas menyatakan, kebocoran tersebut disebabkan oleh pergerakan tanah di sekitar KP201 pada Rabu, 21 September 2022.

“Hal ini berdampak pada pasokan gas ke fasilitas produksi MLNG Dua di Kompleks LNG Petronas (PLC) di Bintulu, Sarawak,” katanya.

Baca Juga: Dayak Malaysia Bangkit Melawan Model Politik Identitas Islam Melayu

Petronas telah menyatakan 'force majeure' karena keadaan yang tidak terduga ini telah mencegahnya memenuhi kontraknya.

Petronas mengklarifikasi, 'force majeure' hanya mempengaruhi pasokan gas ke fasilitas produksi MLNG Dua.

Fasilitas produksi LNG lainnya di dalam kompleks akan terus beroperasi sesuai rencana.

Insiden tersebut telah berdampak pada komitmen pengirimannya ke beberapa pembeli LNG yang dikontrak.

Baca Juga: Malaysia Sepelekan Pembangunan Sabah dan Sarawak: Jangan Memperkaya Kelompok!

Saat ini pihak Petronas sedang dalam diskusi untuk mengidentifikasi upaya mitigasi yang sesuai.

“Petronas saat ini sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pipa gas untuk memastikan integritas dan keamanannya,” katanya.

Free Malaysia Today telah menghubungi Petronas untuk pembaruan lebih lanjut.

Pada Kamis, 6 Oktober 2022, anggota Dewan Ba'Kelalan Baru Bian mengeluarkan pernyataan di Facebook.

Pernyataan ini berisi tuntutan agar Petronas memverifikasi kebocoran terbaru di dekat Pa Berunut, Lawas.

Menurutnya, empat kebocoran lainnya terjadi antara 2014 dan 2020 di sepanjang pipa di Long Sukang, dekat SK Long Sukang, Long Segaman dan Long Kawah.

Ditegaskan, pipa sepanjang 600 kilometer, yang membentang dari Kimanis di Sabah ke Bintulu di Sarawak harus ditutup permanen.

Ini karena masalah keamanan, karena banyak pemukiman penduduk terletak di sepanjang jalur pipa.

Petroliam Nasional Berhad atau biasa disingkat menjadi Petronas, adalah sebuah perusahaan minyak dan gas asal Malaysia.

Didirikan pada 1974 dengan seluruh sahamnya dipegang oleh Pemerintah Malaysia, perusahaan ini diberi semua sumber minyak dan gas di Malaysia.

Petronas juga diberi tanggung jawab untuk mengembangkan dan menambah nilai dari sumber minyak dan gas tersebut.

Dilansir Wikipedia, Petronas Gas dalam daftar Forbes Global 2000 pada 2017, menempati peringkat ke-1881.

Petronas juga berada pada peringkat ke-48 dalam daftar Bentley Infrastructure 500 tahun 2020.

Sejak didirikan, Petronas telah tumbuh menjadi sebuah perusahaan minyak dan gas yang terintegrasi dengan bisnis di 35 negara.

Hingga akhir Maret 2005, BUMN Malaysia ini memiliki 122 anak usaha dan 57 perusahaan terasosiasi.

Financial Times pun menyebut Petronas sebagai salah satu dari 'tujuh saudari baru', yakni tujuh perusahaan minyak dan gas paling berpengaruh yang berasal dari negara di luar OECD.

Perusahaan ini terlibat dalam berbagai bisnis di sektor minyak bumi.

Usaha ini, mulai dari eksplorasi dan produksi minyak dan gas, hingga pemurnian minyak.

Juga pemasaran dan distribusi produk minyak bumi; perdagangan; pengembangan dan penyediaan gas.

Petronas juga membuka usaha pengoperasian jaringan jalur pipa dan transmisi gas; pemasaran gas alam cair.

Juga untuk produksi dan pemasaran petrokimia; pengapalan; rekayasa otomotif; serta investasi properti.

Petronas memperoleh pendapatan yang cukup besar bagi Pemerintah Malaysia, yakni lebih 15 ersen dari total pendapatan pemerintah pada 2015-2020.

Sebelum Malaysia dibentuk, perusahaan yang kini berkantor pusat di Menara Petronas ini, adalah bagian dari Royal Dutch Shell.

Perusahaan Inggris ini menjadi yang pertama untuk mengeksplorasi minyak di Malaysia, tepatnya di Miri, Sarawak.

Eksplorasi terjadi setelah Charles Johnson Brooke meneken Kontrak Pertambangan Minyak pertama pada 1909.

Setahun kemudian, sumur minyak pertama mulai dibor di Miri, yang kemudian dikenal sebagai Grand Old Lady.

Pada 1929, minyak ditemukan di Brunei.

Tidak ada aktivitas pengeboran minyak lain di Borneo atau Malaya Britania hingga dekade 1950-an.

Pada 1966, pemberlakuan Undang-undang Pertambangan Minyak Bumi memberi hak kepada Exxon dan Shell untuk mengeksplorasi minyak di Malaysia.

Juga keduanya wajib membayar royalti minyak dan pajak kepada Pemerintah Malaysia.

Pada akhir dekade 1960-an, Esso dan Continental Oil diberi konsesi untuk mengeksplorasi minyak di lepas pantai Semenanjung Malaysia bagian timur.

Pada 1974, produksi minyak mentah Malaysia telah mencapai sekitar 90,000 barel per hari (14,3089 m3/d) hingga 99,000 barel per hari (15,7397 m3/d).***

Sumber: Free Malaysia Today, Wikipedia

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Free Malaysia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah