Menurutnya, Korut kemungkinan bertujuan mendiversifikasi situs peluncuran untuk mempersulit musuh-musuhnya.
Ini untuk mendeteksi peluncuran rudalnya terlebih dahulu, dan melakukan serangan pendahuluan.
KCNA melaporkan, senjata diluncurkan dari reservoir terbang di atas target laut.
Pihak berwenang Korut mengkonfirmasi keandalan ledakan hulu ledak rudal, yang tampaknya merupakan dummy, pada ketinggian yang ditentukan.
Kim menambahkan, penerbangan rudal itu diperkirakan sejauh 600 kilometer.
Penerbangan ini mengindikasikan bahwa peluncuran itu bisa menjadi uji coba ledakan senjata nuklir di atas kota pelabuhan Busan di tenggara Korsel.
Di kota inilah USS Ronald Reagan Selatan sebelumnya berlabuh.
Ditambahkan bahwa yang diuji tampaknya merupakan versi baru dari rudal KN-23 Korut, yang sangat bermanuver.
Rudal ini dimodelkan dari rudal Iskander Rusia.
Korut menggambarkan rudal yang terbang di atas Jepang sebagai senjata jarak menengah tipe baru, yang menempuh jarak 4.500 kilometer.