'Kapten Kirk' Terharu Melihat Bumi: Bukan Naiki USS Enterprise!

- 11 Oktober 2022, 15:05 WIB
USS Enterprise, ditugaskan pada tahun 1961, kapal induk bertenaga nuklir pertama Angkatan Laut AS
USS Enterprise, ditugaskan pada tahun 1961, kapal induk bertenaga nuklir pertama Angkatan Laut AS / Britannica

KALBAR TERKINI - Pengalaman terbang di luar angkasa secara nyata tentu saja sangat berbeda dengan adegan dalam film fiksi ilmiah.

Beginilah pengakuan aktor serial film televisi legendaris, 'Star Trek' William Shatner (9), pemeran Kapten James T Kirk.

Pada 13 Oktober 2021, Shatner bersama tiga penumpang lainnya meluncur dalam misi NS-18.

Inilah nama penerbangan wisata luar angkasa kedua Blue Origin milik Jeff Bezos.

Baca Juga: Angkatan Laut Inggris Sita 870 Kg Sabu di Laut Arab

Dilansir dari The National, Senin, 10 Agustus 2022, Shatner mengaku, semua yang diharapkannya selama perjalanannya ke luar angkasa itu adalah 'salah'.

Blue Origin hanya roket kecil, bukan pesawat penjelajah galaksi bernama USS Enterprise (NCC-1701) dari pasukan galaksi Star Fleet, dengan awak kapten James T Kirk dalam 'Star Trek'.

Inilah pesawat yang mewakili kehidupan manusia, 200 tahun pada masa depan bersama-sama dengan United Federation of United Federation of Planets.

United Federation of Planets dalam serial teevisi itu merupakan nama kumpulan spesies dari planet dan tata surya lain.

Baca Juga: Festival Film London Diwarnai Duka Mahsa Amini: Sutradara Iran Muncul dengan Mulut Berdarah!

"Pengalaman itu (menaiki Blue Origin) terasa seperti pemakaman," katanya.

Shatner menjadi orang tertua yang melakukan perjalanan ke luar angkasa dengan Blue Origin.

Sekarang, Shatner telah merefleksikan perjalanannya dalam buku barunya yang berjudul 'Boldly Go: Reflection on a Life of Awe and Wonder'.

Kutipannya diterbitkan di Variety, minggu lalu.

Baca Juga: Militer dan Pemerintah Ukraina Dikuasai neo-Nazi, Panglima Militernya Ledek Rusia!

"Itu adalah salah satu perasaan duka yang paling kuat yang pernah saya temui," katanya.

“Kontras antara dinginnya ruang dan kehangatan bumi di bawah memenuhi saya, dengan kesedihan yang luar biasa," lanjutnya.

“Setiap hari kita dihadapkan dengan pengetahuan tentang penghancuran lebih lanjut bumi di tangan kita," ujar Shatner.

"...kepunahan spesies hewan, flora dan fauna … hal-hal yang membutuhkan waktu lima miliar tahun untuk berevolusi," ujarnya.

"... dan, tiba-tiba kita tidak akan pernah melihatnya lagi, karena campur tangan umat manusia," tambahnya.

“Itu memenuhi saya dengan ketakutan. Perjalanan saya ke luar angkasa seharusnya menjadi perayaan; sebaliknya, itu terasa seperti pemakaman.”

Seluruh pengalaman, dari peluncuran hingga pendaratan, berlangsung sekitar 10 menit.

Sebuah kendaraan suborbital yang sepenuhnya dapat digunakan kembali, lepas landas dari gurun terpencil di Texas barat.

Blue Orogin membawa penumpang 106 kilometer di atas tanah, membawa mereka beberapa menit tanpa bobot.

Di bawah mereka terlihat pemandangan bumi yang menakjubkan melawan kegelapan ruang angkasa.

Kapsul ini kemudian turun menuju gurun Texas di bawah tiga parasut dan mesin retro.

Keempat penumpang telah dibawa kembali dengan selamat ke tanah.

Pengalaman Shatner di luar angkasa adalah apa yang disebut oleh banyak astronot dan psikolog sebagai 'Efek Tinjauan'.

Hal ini sering digambarkan oleh astronot sebagai perubahan kuat dalam cara seseorang memandang planet dan kehidupan.

“Saya kemudian mengetahui bahwa saya tidak sendirian dalam perasaan ini," kata Shatner dalam bukunya.

"Ini disebut 'Overview Effect', dan tidak jarang terjadi di kalangan astronot,” lanjutnya.

Pada dasarnya, perasaahn ini muncul ketika seseorang melakukan perjalanan ke luar angkasa, dan melihat bumi dari orbit.

"Rasa kerapuhan planet ini berlangsung dengan cara naluriah yang tak terlukiskan," katanya.

Menurut Shatner, hal itu dapat mengubah cara dalam memandang planet ini, tetapi juga hal-hal lai, seperti negara, etnis, dan agama.

Hal itu dinilainya dapat mendorong evaluasi ulang instan dari harmoni bersama.

"Juga pergeseran fokus ke semua hal indah yang kita miliki bersama, alih-alih apa yang membuat kita berbeda," lanjutnya.

'Star Trek' sendiri adalah waralaba media fiksi ilmiah yang merujuk kepada sebuah film seri televisi di AS dari dekade 60-an atau pada semua seri lanjutan.

Dilansir Wikipedia, ini sudah termasuk film-film layar lebar, novel, permainan video, dan lain-lain, yang dikembangkan darinya.

'Star Trek' diciptakan oleh Gene Roddenberry dan merupakan salah satu franchise hiburan paling laris di dunia.

Serial ini memiliki jutaan penggemar yang sering datang ke Star Trek Conventions, nama pertemuan para penggemar 'Star Trek'.

Film seri 'Star Trek' pertama yang lebih dikenal sekarang sebagai 'Star Trek' adalah serial yang asli.

Serial ini pertama ditayangkan di AS pada 1966, yang menceritakan tentang petualangan pesawat ruang angkasa USS Enterprise (NCC-1701) dengan awak kapten James T Kirk.

Kirk didampingi commander Spock yang berasal dari planet Vulcan (Leonard Nimoy), doktor Leonard McCoy (DeForest Kelley), dan lain-lain.

Serial ini ketika pertama kali disiarkan kurang terkenal, dan setelah tiga tahun akhirnya dibatalkan.

Anehnya, justru setelah dibatalkan, ketenaran serial ini melambung.

Karena biaya produksi yang mahal, studio televisi NBC kemudian menjual hak siar ke stasiun-stasiun lokal.

Di sinilah 'Star Trek' mengalami kebangkitan kembali, dan banyak orang menjadi penggemar setia.

Setelah itu, pada 1973, 'Star Trek' kembali dalam bentuk animasi atau kartun.

Masih dengan tokoh-tokoh yang sama, dan disuarai oleh aktor aslinya, serial ini dinamai 'Star Trek: The Animated Series', dan hanya bertahan dua tahun.

Pada 1978, kembali ada rencana menghidupkan kembali seri televisi ini. Kapten Kirk akan kembali diperankan oleh Shatner dalam seri 'Star Trek: Phase II'.

Tetapi, Nimoy menolak untuk kembali sebagai Spock, sehingga dicari seorang pengganti untuk memainkan karakter Vulkan lain, Xon (David Gautreaux).

Direncanakan juga tambahan satu karakter lain, Ilia dari planet Delta (Persis Khambatta).

Sebelum rencana ini sempat direalisasi, George Lucas meluncurkan film 'Star Wars', dan meledak sebagai sukses besar di seluruh dunia.

Pihak produser 'Star Trek' kemudian membanting kemudi, dan mengolah skenario untuk seri televisi menjadi untuk film layar lebar, yang diberi nama 'Star Trek I: The Motion Picture'.

Untuk film ini, Gautreaux mendapat peran kecil, dan Khambatta tetap memainkan Ilia.

Semua aktor utama dari film televisi kembali memainkan perannya masing-masing, termasuk Nimoy.

Film ini juga meraih sukses di 'box office;, dan dilanjutkan dengan film-film berikutnya, yang hingga 2013 sudah mencapai 12 judul, termasuk film pertama.***

Sumber: Euro News, Wikipedia

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The National


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x