KALBAR TERKINI - Demo atas kematian Mahsa Amini (22) sudah berkembang brutal. Pemimpin Tertinggi Iran menyayangkan terjadinya pembakaran Al Qur'an dan masjid.
Demo ini pun dianggap sudah sangat serius oleh Pemerintah Republik Islam Iran karena tersulut di dalam dan luar negeri, yang diyakini didalangi AS.
Aksi demo selama berminggu-minggu ini bahkan sudah mengarah ke antipemerintah.
Baca Juga: Iran Dibakar Aksi Demo, Musisi dan Artis Ditangkap!
Ini termasuk kewajiban berjilbab sehingga Iran menjadi sorotan dunia.
Bahkan di Afghanistan yang dikuasai Taliban, demo di Iran telah memicu demo yang serupa.
Hal ini terkait ketatnya aturan syariat Islam dari Taliban yang melarang kaum wanita untuk bekerja, bersekolah, dan beraktivitas di luar rumah.
Sementara otoritas Iran mengklaim, kematian Mahsa pada Jumat, 16 September 2022 di sel tahanan polisi moral, bukan karena dipukuli benda keras.
Baca Juga: Mahsa Amini Tewas akibat Pukulan di Kepala, Iran Bersikeras Hukum Pengunjuk Rasa!
Kalangan aktivis dan keluarga korban mengklaim bahwa Mahsa (22) tewas karena pukulan benda keras di sel tahanan setelah ditangkap karena mengenakan jilbab terlalu longgar.