Juga kedua negara kemungkinan akan serempak melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017 dan ketujuh secara keseluruhan.
Hal ini kian meningkatkan pola lama ketegangan sebelum mencoba merebut konsesi di luar.
Menurut Moon Hong Sik, juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, percepatan uji coba Korut ini mencerminkan urgensi untuk memenuhi tujuan pengembangan senjata Kim Jong Un.
Pada 2021, Kim menggambarkan daftar keinginan yang luas dari sistem senjata nuklir canggih, termasuk ICBM yang lebih kuat.
Ini sudah termasuk rudal multihulu ledak, rudal nuklir yang diluncurkan di bawah air, dan senjata nuklir taktis.
"Korut bergerak sesuai dengan garis waktu yang ditetapkan untuk dirinya sendiri,” kata Moon.
Pada Selasa lalu, Korut menggelar demonstrasi senjata paling provokatif sejak 2017.
Provokasi ini dilakukan dengan menembakkan rudal jarak menengah di atas Jepang.
Ini memaksa Pemerintah Jepang untuk mengeluarkan peringatan evakuasi, dan menghentikan kereta api.
Para ahli mengakui, senjata itu kemungkinan adalah rudal Hwasong-12, yang mampu mencapai wilayah Pasifik AS di Guam, dan sekitarnya.