Sementara itu, ironisnya, AS memberikan pernyataan terkait setelah bermanuver 'lempar batu sembunyi tangan '.
AS mengimbau sesama sekutu NATO termasuk Yunani dan Türkiye pada Senin untuk 'bekerja sama'.
Ini untuk memastikan perdamaian dan keamanan regional setelah Ankara mengatakan Athena melanggar hukum internasional.
"Sekarang bukan waktunya untuk pernyataan atau tindakan apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan antara sekutu NATO," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.
“Kami mendorong sekutu NATO kami untuk menyelesaikan perselisihan apa pun yang mungkin mereka miliki secara diplomatis," lanjutnya.
"Kami pikir, kami harus tetap fokus pada apa yang merupakan ancaman kolektif bagi kita semua, dan itulah agresi Rusia.," lanjutnya.
Juga, Erdogan pada Selasa dengan keras mengkritik negara-negara Eropa yang melindungi organisasi teroris.
"Ketika sarang teror dihancurkan, anggota organisasi teroris secara terbuka mendirikan kamp untuk diri mereka sendiri di beberapa negara," tambahnya.
"Para pembunuh yang menumpahkan darah warga kami dipeluk di hampir setiap negara di Eropa, terutama di kamp Lavrion di Yunani," ujarnya.
"Mereka bisa berjalan-jalan dengan bebas," kata Erdogan dalam pertemuan di Ankara.