KALBAR TERKINI - Prospek pertumbuhan ekonomi global menjadi gelap karena sukar diprediksi menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Demikian terungkap dalam hasil studi Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang dirilis pada Senin, 26 September 2022 pagi.
Laporan berjudul 'Membayar Harga Perang' menyebutkan, invasi ini mengakibatkan melonjaknya tagihan energi.
Juga memicu inflasi yang memecahkan rekor.
Akibatnya, ekonomi global menjadi berantakan, dan memicu 'periode pertumbuhan yang lemah'.
Baca Juga: Ibu Balita Pengidap Kanker Curi Data Perusahaan Australia!
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Euro News, Senin, studi ini melukiskan gambaran suram ekonomi dunia.
Kepercayaan bisnis, pendapatan yang dapat dibelanjakan, dan pengeluaran rumah tangga, semuanya anjlok.
Sementara biaya bahan bakar, makanan, dan transportasi, melonjak.
Inflasi telah menjadi 'berbasis luas', dan secara bertahap akan mereda sepanjang 2023, tetapi masih tetap sangat tinggi.