Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa saat ini 'tidak ada pilihan yang dapat dikesampingkan' mengenai penyebab insiden tersebut.
Pipa Nord Stream 1 selesai pada 2011, dan pekerjaan konstruksi Nord Stream 2 dimulai pada 2018.
Pekerjaan ini mengalami banyak penundaan karena tekanan politik dan sanksi dari AS.
Pipa tersbeut selesai kemudiandiberi tekanan pada September 2021, tetapi tidak pernah benar-benar online.
Dua hari sebelum dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina, Pemerintah Jerman menunda sertifikasinya untuk waktu yang tidak ditentukan.
Jerman juga telah berulang kali menolak saran, baik dari dalam negeri maupun dari Moskow, untuk membuka pipa.***
Sumber: Russia Today