Arab Saudi Siap Kirim Astronout Wanita ke Luar Angkasa

- 30 September 2022, 20:00 WIB
Ghaida Aloumi adalah pendiri AstroGeeks, grup media sosial untuk orang-orang yang tertarik dengan luar angkasa. Foto: Ghaida Aloumi via The International
Ghaida Aloumi adalah pendiri AstroGeeks, grup media sosial untuk orang-orang yang tertarik dengan luar angkasa. Foto: Ghaida Aloumi via The International /

KALBAR TERKINI - Arab Saudi berencana mengirim dua astronotnya ke luar angkasa pada 2023 termasuk seorang wanita.

Upaya tersebut merupakan bagian dari visi untuk membuat program luar angkasa berkelanjutan,

Program dari Komisi Luar Angkasa Saudi ini juga mencakup rencana untuk menjelajahi bulan dan Mars.

Jika terealisasi, menurut Ghaida Aloumi, pendiri klub luar angkasa AstroGeeks, maka wanita itu akan menjadi astronout perempuan pertama dari Bangsa Arab.

Baca Juga: SpaceX Bawa Astronot AS dan Rusia ke ISS: Perang di Bumi, Damai di Luar Angkasa

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The International, Kamis, 29 September 2022, Peningkatan investasi di sektor luar angkasa akan membantu menciptakan peluang kerja bagi rakyatnya.

Kerajaan Saudi adalah negara pertama yang mengirim orang Arab ke luar angkasa pada 1985.

Tetapi, program luar angkasa jangka panjang tidak mengikuti misi itu.

Selama momentum Hari Nasional Saudi pada September 2022 ini, Komisi Luar Angkasa Saudi telah mengumumkan program astronot baru.

Baca Juga: Jaket Astronot Terjual 2,8 Juta USD, Digunakan Buzz Aldrin ketika Apollo 11 Mendarat di Bulan

Menurut Ghaida Aloumi, pendiri klub luar angkasa AstroGeeks, Saudi telah 'menunggu kesempatan' selama beberapa waktu.

“Arab Saudi penuh dengan pemuda yang cakap, memenuhi syarat, bercita-cita tinggi, dan individu yang telah bersemangat tentang luar angkasa sejak usia dini,” katanya.

“Mereka dipengaruhi oleh perjalanan Pangeran Sultan bin Salman ke luar angkasa pada tahun 1985," lanjutnya.

"Sebagai milenial yang tumbuh di era itu, saya mewakili mayoritas generasi yang memiliki daya tarik luar angkasa yang mengalir dalam darah mereka," tambah Aloumi.

 Baca Juga: Astronot AS Malas Baca Medsos: Rukun dengan Kosmonot Rusia di Stasiun Ruang Angkasa

Saudi Vision 2030 adalah program yang bertujuan mengurangi ketergantungan negara pada minyak dan mendiversifikasi ekonominya.

Kerangka kerjanya membantu meningkatkan sektor luar angkasa lokal, dan diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru.

“Negara kami dan Putra Mahkota bertujuan untuk memberdayakan bangsa melalui Visi 2030,” kata Aloumi.

Aloumi adalah salah satu di antara banyak orang di Saudi yang berharap dapat bekerja di sektor luar angkasa.

Dia berencana mengejar gelar master dalam kebijakan luar angkasa, dan akan melakukan perjalanan ke AS untuk belajar.

Para astronot Saudi akan menjadi bagian dari misi AX-2, lapor Reuters, setelah kesepakatan dibuat antara Komisi Luar Angkasa Saudi dan Axiom Space, sebuah perusahaan infrastruktur swasta di Houston, Texas.

Perusahaan mengatur perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk klien di roket SpaceX Falcon 9.

UEA tahun ini juga mendapatkan kesepakatan dari Axiom Space.

Ini melibatkan enam bulan tinggal di stasiun luar angkasa untuk astronot Emirat Sultan Al Neyadi.

UEA memiliki seorang wanita di korps astronotnya, Nora Al Matrooshi, yang saat ini mengambil bagian dalam program pelatihan astronot NASA.

Dia diharapkan menjadi wanita Arab pertama di luar angkasa, tetapi kemungkinan akan menjadi yang kedua jika rencana Saudi membuahkan hasil.

Axiom Space bekerja sama dengan Saudi Space Commission melatih astronot domestik.

Tujuannya, untuk penerbangan luar angkasa serta melakukan penelitian ilmiah di luar angkasa.

Bader Kurdi adalah orang Saudi lainnya yang bersemangat tentang pertumbuhan adegan luar angkasa domestik.

“Kami sangat senang dengan misi ISS yang akan datang, di mana satu wanita Saudi akan naik,” katanya.

Misi ini akan menjadi percikan emosi bagi generasi muda ini untuk bergabung dengan Komisi Luar Angkasa Saudi dan menjelajahi ilmu luar angkasa.

Banyak negara Arab meningkatkan investasi di luar angkasa.

UEA telah memimpin, mengirim misi ke Mars, astronot ke ISS, meluncurkan satelit buatan dalam negeri, dan program eksplorasi bulan jangka panjang yang sedang beroperasi.

Grup Kerjasama Luar Angkasa Arab dibentuk pada Maret 2019 untuk membantu meningkatkan kontribusi negara-negara Arab di sektor ini.

UEA, Arab Saudi, Bahrain, Oman, Kuwait, Yordania, Aljazair, Tunisia, Sudan, Mesir, Lebanon, Maroko, Irak, dan Mauritania adalah anggota.***

Sumber: The International 

 

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The International News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah