EuroPride di Serbia Ditolak Gereja hingga Preman: Kaum Banci, Gay dan Lesbian Melawan!

- 29 Agustus 2022, 23:26 WIB
Perayaan EuroPride yang mendapat penolakan dari Warga Serbia
Perayaan EuroPride yang mendapat penolakan dari Warga Serbia /Blomberg

BEOGRAD, KALBAR TERKINI - Warga Beograd memenuhi jalan-jalan utama di Ibukota Serbia itu untuk memprotes penyelenggaraan EuroPride, Minggu, 28 Agustus 2022 malam.

EuroPride merupakan acara LGBTQ+ paling besar di Benua Eropa, yang digelar setiap tahun di mana Beograd menjadi tuan rumah tahun ini.

Dijadwalkan digelar pada 17 September 2022, iven bagi kalangan cacat seksual ini memicu kemarahan warga dari negara sekutu dekat Rusia itu.

Ribuan penentang termasuk dari kalangan tokoh agama dan sayap kanan berbaris melalui Beograd pada Minggu malam waktu setempat.

Baca Juga: Nabi Muhammad SAW pun Pernah Mengusir LGBT yang Masuk ke Dalam Rumahnya, Begini Kisah Selengkapnya

Acara itu juga ditentang oleh Presiden Aleksandar Vučić, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari Euro News, Senin, 29 Agustus 2022.

Presiden negara Balkan ini menegaskan, acara tersebut harus ditunda atau dibatalkan.

Tapi, pernyataan ini tak membuat pihak penyelenggara menyerah.

Akhir pekan lalu, pihak penyelenggara bersumpah bahwa acara itu akan tetap dilanjutkan.

Protes pada Minggu itu dipimpin oleh pendeta dari Gereja Ortodoks Serbia, dan 'Serigala Malam' cabang Serbia.

Baca Juga: Lady Gaga dan Versace Danai Kaum LGBT yang Depresi

Inilah nama dari sebuah kelompok pengendara sepeda motor Rusia, yang dengan gigih mendukung Vladimir Putin selama perang di Ukraina.

Meskipun diadakan dalam prosesi untuk menandai hari raya keagamaan, demonstrasi itu diumumkan sebagai protes terhadap Pride.

Tujuannya, menyelamatkan Serbia. Para pengunjuk rasa mengaku membela nilai-nilai tradisional keluarga.

"Selamatkan anak-anak dan keluarga kami," bunyi salah satu spanduk, sementara beberapa pengunjuk rasa membawa salib.

Berbicara kepada orang banyak, Uskup Nikanor dari Gereja Ortodoks Serbia menyambut baik keputusan untuk membatalkan acara itu.

Acara bagi kaum banci, gay dan lesbian ini, disebutnya sebagai 'penodaan negara kami, gereja kami, dan keluarga kami'.

"Orang-orang siap turun ke jalan lagi untuk menentang siapa saja yang berniat menghancurkan nilai-nilai Serbia," katanya.

Sebagaimana foto-foto yang dimuat situs berita Glas Javnosti, terlihat para pendemo meneriakkan slogan-slogan untuk mendukung gerakan sayap kanan atau nasionalis.

Beberapa di antara pendemo mengibarkan bendera Rusia, menunjukkan dukungan untuk Moskow, sekutu tradisional Serbia.

EuroPride adalah acara LGBTQ+ terbesar yang menampilkan parade Pride di benua tersebut.

Acara ini ,diselenggarakan secara bergantian di kota-kota Eropa setiap tahun.

Beograd akan menjadi tuan rumah pawai EuroPride pada 17 September 2022, sebagai bagian dari perayaan selama seminggu.

Mengumumkan larangan pada Sabtu lalu, Vučić mengutip sejumlah masalah termasuk 'krisis yang signifikan di Kosovo'.

Dia menyatakan, langkah itu didukung oleh mayoritas menteri pemerintah.

Serbia dan Kosovo terlibat dalam kebuntuan di tengah ketegangan atas sengketa pelat nomor kendaraan.

Beograd berusaha menyeimbangkan ambisinya untuk bergabung dengan Uni Eropa dengan hubungan jangka panjangnya dengan Rusia dan China.

Sebagian besar partai oposisi Serbia dan kelompok hak asasi manusia menyatakan mereka akan mengabaikan larangan tersebut.

"#EuroPride2022 tidak dibatalkan. Itu tidak akan dibatalkan. Solidaritas dengan BelgradePride - EuroPride 2022!"

Inilah sejumlah posting di Facebook oleh Asosiasi Penyelenggara Kebanggaan Eropa (EPOA).

Postingan ini sebagai tanggapan atas laporan Euronews tentang keputusan presiden.

Sebuah pernyataan EPOA menyatakan, larangan itu akan ilegal dan berjanji bahwa acara tersebut akan terus berlanjut.

"Mereka yang menentang EuroPride di Beograd menggunakan kiasan lama, ketidakakuratan, dan kebohongan," katanya.

"... untuk mendiskreditkan apa yang sebenarnya merupakan perayaan hak asasi manusia dan kesetaraan," lanjut EPOA.

EPOA berterima kasih kepada kantor PBB di Serbia atas 'pesan dukungan yang kuat'.

Dalam sebuah pernyataan, Koordinator Serbia di PBB Francoise Jacob menyatakan, larangan itu akan melanggar jaminan Konstitusi Serbia.

Konstitusi ini terkait hak kebebasan berkumpul, serta komitmen hak asasi manusia internasional di negara itu.

Menurutnya, Europride adalah kesempatan untuk merayakan fondasi masyarakat yang kuat dan progresif.

Ini berdasarkan kesetaraan sosial, kesetaraan semua hak, solidaritas, persahabatan, dan cinta.

Ditegaskan, PBB prihatin atas berbagai hasutan untuk kebencian dan kekerasan dari minoritas kecil individu.

"(Juga) kelompok vokal (penentang acara), yang telah terjadi dalam beberapa minggu terakhir," tambahnya.

Di antara mereka yang telah men-tweet dukungan untuk EuroPride adalah menteri luar negeri Norwegia dan Swedia.

Anggota Parlemen Hijau Jerman Terry Reintke dan Viola von Cramon bertemu dengan Perdana Menteri Serbia Ana Brnabić.

"Pertemuan ini untuk 'menekankan lagi pentingnya' EuroPride tahun ini," kata Reintke di Twitter.

Pawai pada Minggu untuk melawan EuroPride telah mengikuti protes serupa pada awal Agustus 2022.

Tetapi, Vučić membantah bahwa keputusan untuk melarang acara tersebut dibuat karena tekanan dari kaum konservatif dan gereja.***

Sumber: Euro News

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Euro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah