Ayah Dugina, Aleksandr Dugin, dalam sebuah pernyataan menyebut pembunuhan itu sebagai tindakan teroris.
Eksekutornya adalah rezim Nazi Ukraina, dan menulis bahwa 'kami hanya membutuhkan kemenangan kami'.
Pada Selasa, 23 Agustus 2022, Juru Bicara PBB Stéphane Dujarric menyerukan penyelidikan atas pembunuhan Dugina.
Layanan Keamanan Federal Rusia mengklaim bahwa dinas khusus Ukraina berada di balik pembunuhan itu.
Ukraina dituduh menuduh menyewa seorang tentara bayaran dari Ukraina Natalya Vovk, yang melarikan diri ke Estonia usai beraksi.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pesan belasungkawa kepada keluarga Dugina, menggambarkannya sebagai orang yang cerdas dan berbakat dengan hati Rusia yang sesungguhnya'.
Putin secara anumerta menganugerahkan Dugina Ordo Kehormatan.[33]
Sejak kematian itu, dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Moscow Times, Rabu, 24 Agustus 2022. Rusia terus menyalahkan Ukraina.
Versi pertama tudingan itu datang dari Denis Pushilin, kepala separatis Republik Donetsk (DNR) ukungan Rusia.
Artikel ini ditulis oleh Victor Davidoff Victor Davidoff, seorang pembangkang di era Uni Soviet, dan jurnalis independen.