Sedangkan virus hepatitis E, kadang-kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.
Adapun virus hepatitis F adalah varian terbaru dari hepatitis. Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini, belum terlalu diketahui.
Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis, yakni virus Gondongan, virus Rubell, virus Sitomegalovirus, virus Epstein-Barr, dan Virus Herpes
Hepatitis A biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa menjadi kronis. Setelah sembuh, maka pasien akan kebal terhadap hepatitis A, tetapi tidak kebal terhadap jenis penyakit hepatitis lain.
Lima persen dari penderita hepatitis B akan menjadi kronis, karena tidak ditangani dengan baik.
Di kalangan pemakai narkoba yang menggunakan jarum bersama-sama, diperkirakan 18 persen orang tertular hepatitis B, 40 persen tertular HIV, dan 70 persen tertular hepatitis C.
Jadi, hepatitis C sangat mudah menular melalui transfer cairan (virulen).
Penderita hepatitis C sebenarnya hanya 0,8 persen, tetapi sebagian besar akan menjadi kronis, sehingga jumlah penderita kronisnya hampir sama dengan penderita hepatitis B kronis, yakni sekitar satu juta orang.
Distribusi global penyakit hepatitis B yang berwarna merah (gelap) lebih banyak penderitanya daripada yang berwarna terang.
Vaksin tersedia untuk pencegahan hepatitis A dan B, yang merupakan vaksin tunggal atau vaksin gabungan.