India Luncurkan Vikran: Ingin Kuasai Samudera Hindia, yang Diklaim 'Samudera India'

- 31 Juli 2022, 19:14 WIB
Kapal induk India dan Tejas
Kapal induk India dan Tejas /Global Security dan Defence Update

KALBAR TERKINI - Peluncuran Vikrant sebagai kapal induk pertama produksi asli India dikhawatirkan akan menandai obsesi India untuk menjadi kekuatan dominan di samudera.

India juga diyakini terobsesi mengusai wilayah Samudera Hindia. Samudera ini diklaim sejak lama oleh orang India sebagai 'Samudera India'.

Sebaimana tiga kapal induk China, Vikrant pembuatan Vikrant mengadptasi teknologi kapal selam Uni Soviet.

Hanya saja, para ahli China menilai, kapal induk ketiga China yakni Fujian, yang diluncurkan pada Juni 2022, masih lebih unggul termasuk dari segi ukuran ketimbang Vikrant.

Baca Juga: AS makin Ditantang: China Gelar Latihan Kapal Induk, Kapal Amifibinya pun Raksasa!

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari tabloid Pemerintah China, Global Times, Sabtu, 30 Juli 2022, kehadiran Vikrant menunjukkan ambisi dan tekad New Delhi untuk menjadi kekuatan maritim.

Setelah lebih dari satu dekade konstruksi yang sulit, Vikrant diserahkan ke Angkatan Laut India oleh konstruktornya, Cochin Shipyard, Kamis, 28 Juli 2022.

Menurut kalangan pakar China pada Jumat, 29 Juli 2022, masih ada kesenjangan besar antara Vikrant dan kapal induk ketiga China, Fujian, yang diluncurkan pada Juni 2022.

Menurut media India, kapal induk itu memiliki panjang 262 meter, dengan perpindahan penuh hampir 45.000 ton, dan kecepatan maksimum 28 knot.

Dengan konten asli 76 persen, biaya operator sekitar 3,13 miliar dolar AS, menurut laporan media di negata tetangga dekat China ini.

Baca Juga: Bahaya! Jika AS Keterlaluan, China Tembakkan Rudal Pembunuh Kapal Induk

Mengutip juru bicara Angkatan Laut India, laporan media India menyatakan bahwa pengiriman kapal induk itu juga membawa arti lain.

Di antaranya, menandakan bahwa India telah bergabung dengan klub negara-negara yang memiliki kemampuan merancang, dan membangun kapal induk secara mandiri.

Desain Vikrant dimulai pada 1999, dan lunasnya diletakkan satu dekade kemudian pada 2009.

Kemudian butuh waktu lebih dari 12 tahun sebelum dimulainya uji coba laut pada Agustus 2021, dan pengiriman terakhir pada Juli 2022, menurut laporan media India.

Dalam kurun waktu yang panjang pada 1999- 2022, China membuat terobosan dengan meluncurkan tiga kapal induk.

Laju lambat India dalam membangun kapal induk buatan sendiri yang pertama ini, menunjukkan sulitnya proses tersebut.

Pengembangan kapal induk asli China dan India dimulai dari tempat yang sama, bekas Uni Soviet.

Desain Vikrant didasarkan pada Vikramaditya, kapal induk generasi kedua bekas Soviet.

Kapal induk China Type 001 Liaoning adalah versi yang diperbaharui dan ditingkatkan dari Varyag, kapal induk generasi ketiga Soviet.

Pakar militer China, Song Zhongping menilai, Liaoning adalah kapal induk besar, sedangkan Vikrant hanya kapal induk ukuran sedang.

"Selain itu, Liaoning memiliki kemampuan pesawat berbasis kapal induk yang lebih kuat daripada Vikrant," kata Song.


Zhang Zhaozhong adalah pensiunan ahli militer di Universitas Pertahanan Nasional PLA, yang sudah melakukan penelitian tentang kapal induk selama bertahun-tahun.

Zhang Zhaozhong pernah menyatakan bahwa proses pengembangan kapal induk India penuh dengan liku-liku, termasuk ketidakstabilan kebijakan.

Hal ini menyebabkan perubahan dalam pemikiran desain, ketidakstabilan dalam pendanaan, dan kurangnya kontinuitas dalam proses manufaktur.

"Basis industri militer India relatif lemah, sehingga pengembangan kapal induk dalam negeri merupakan tantangan," ujar Song.

Song juga mencatat, China dapat merancang seluruh kapal induk dengan sendirinya, tetapi India hanya dapat melakukan sebagian dari desain.

"Tetapi, India tidak asing dengan kapal induk karena memiliki sejarah yang relatif panjang dalam menggunakannya," kata Song.

India membeli dua kapal induk dari Inggris pada dekade 1960-an dan 1980-an, yang keduanya telah dinonaktifkan.

Vikramaditya, kapal induk aktif Angkatan Laut India seberat 45.000 ton, dibeli dari Rusia pada 2004, menurut laporan media.

India selalu percaya bahwa 'Samudera Hindia adalah samudra India', dan bahwa ada kebutuhan untuk mengembangkan angkatan laut yang berpusat pada kapal induk.

Namun, India tidak banyak terancam oleh negara-negara eksternal, sehingga tidak memiliki kebutuhan yang sangat mendesak untuk kapal induk.

"Selain itu, dukungan industrinya sendiri tidak terlalu lengkap, sehingga desain kapal induknya membutuhkan waktu yang relatif lama," kata Song.

"Dengan 'commissioning' Vikrant, India akan memiliki kelompok tempur kapal induk ganda, yang akan sangat berkontribusi pada kemampuan maritim India secara keseluruhan," lanjut Song.

India melihat dirinya sebagai bagian penting dari kekuatan politik dan militer utama dunia.

"Jadi, tidak dapat dihindari bahwa India akan menjadikan kapal induk sebagai bagian penting dari strategi kekuatannya," kata Song.

Ditegaskan, tekad India untuk mengejar pertahanan nasional yang independen, seharusnya tidak diremehkan.

Diklaimnya bahwa untuk negara seperti India, yang belum pernah merancang kapal induk secara independen sebelumnya, Vikrant dapat memberikan dasar teknis.

"Dasar teknis ini untuk kapal induk bertenaga nuklir buatan sendiri yang direncanakan," tegas Song.***

Sumber: Global Times

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x