KALBAR TERKINI - Tiongkok kembali menggelar kekuatan maritimnya lewat latihan militer , yang kali ini melibatkan kelompok kapal induk pimpinan Shandong, kapal induk kedua China di Laut Tiongkok Selatan. Latihan terkait upaya peningkatan kesiapan tempur China menghadapi provokasi militer Barat pimpinan AS dan sekutu-sekutu lainnya.
Kehadiran Shandong sendiri di Laut China Selatan, merupakan pelayaran pertamanya yang diketahui tahun ini. Shandong langsung menggantikan kapal induk Tiongkok, Liaoning , yang sudah meninggalkan wilayah perairan tersebut, usai menggelar latihan yang sama.
Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengorganisir kelompok kapal induk Shandong untuk latihan di perairan di Laut Cina Selatan.
Baca Juga: WHO Evaluasi Vaksin China, Sinopharm: Kami Lebih Ampuh
Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Global Times, Rabu, 6 Mei 2021, Kapten Senior Gao Xiucheng, juru bicara Angkatan Laut PLA, menyatakan bahwa latihan tersebut adalah rangkaian latihan rutin yang diselenggarakan berdasarkan jadwal kerja tahunan.
"Latihan ini sepenuhnya sah dan legal," kata Gao seraya mencatat bahwa latihan itu akan berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan tempur Tiongkok untuk menjaga kedaulatan China, kepentingan keamanan, pembangunan, perdamaian regional. dan stabilitas.
“Kami berharap, dunia luar dapat melihat [latihan Shandong] secara objektif dan rasional. Angkatan Laut PLA akan terus mengadakan latihan serupa, sesuai rencana secara rutin di masa depan, ” lanjut Gao.
Sementara menurut kalangan pengamat, kehadiran di Laut China Selatan merupakan pertama kalinya bagi Shandong untuk memulai latihan yang disadarkan untuk kepentingan menjaga kedaulatan negaranya pada 2021.
Sebagai kapal induk kedua China yang memasuki layanan angkatan laut pada Desember 2019, menjalani uji coba lebih lanjut dan sesi pelatihan pada 2020, maka Shandong lewat latihan di laut China Selatan, semakin meningkatkan kemampuan tempurnya.