Junta Militer Myanmar Kian Brutal! Eksekusi Dua Politikus Senior: PBB dan ASEAN tak Berguna!

- 27 Juli 2022, 00:17 WIB
Ko Jimmy and Phyo Zayar Thaw, duaaktivis Myanmar yang dieksekusi mati
Ko Jimmy and Phyo Zayar Thaw, duaaktivis Myanmar yang dieksekusi mati /Myanmar Now

Hingga 2005, Ko Jimmy tetap di balik jeruji besi. Pada tahun 2007, setelah Revolusi Saffron, Ko Jimmy ditangkap lagi, dan ditahan hingga 2012.

Ko Jimmy meninggalkan seorang istri, Nilar Thein—juga seorang aktivis generasi 1988—dan seorang remaja putri.

Mantan anggota parlemen Phyo Zayar Thaw ditangkap oleh militer pada November 2021 di Kotapraja Dagon Seikan. Junta menuduhnya mengatur berbagai serangan terhadap sasaran rezim kudeta.

Phyo Zayar Thaw mewakili Kotapraja Zabuthiri di Naypyitaw setelah mengamankan kursi Majelis Rendah dalam pemilihan 2015, yang dimenangkan NLD dengan telak.

Dia sebelumnya memenangkan kursi di Kotapraja Pobbathiri Naypyitaw selama pemilihan sela pada 2012.

Sebelum menjadi politisi, dia adalah seorang aktivis pro-demokrasi terkemuka, yang sebelumnya menjadi terkenal sebagai anggota band hip-hop perintis, Acid.

Setelah eksekusi junta, organisasi masyarakat sipil Progressive Voice meminta pemerintah asing untuk memberlakukan embargo senjata global, dan sanksi yang ditargetkan terhadap junta.

“Dunia harus segera bertindak untuk mengutuk eksekusi kejam empat aktivis demokrasi di Myanmar dan menghentikan tindakan teror militer Myanmar yang menyedihkan,” kata pernyataan kelompok itu.

Khin Ohmar, Ketua Progressive Voice, menggambarkan eksekusi tersebut sebagai contoh 'kekebalan militer atas kampanye terornya terhadap rakyat Myanmar'.

Komentar itu merujuk pada penindasan yang meluas setelah kudeta pada Februari 2021.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Myanmar Now


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x