Gotabaya Rajapaksa masih 'Ular', Inggris Usul Penangkapan, Davey: Syarat Bantuan IMF ke Sri Lanka!

- 15 Juli 2022, 23:03 WIB
Sejumlah pengunjuk rasa berhasil menduduki kantor perdana menteri Sri Lanka setelah krisis ekonomi yang semakin parah.
Sejumlah pengunjuk rasa berhasil menduduki kantor perdana menteri Sri Lanka setelah krisis ekonomi yang semakin parah. /REUTERS/Adnan Abidi

COLOMBO, KALBAR TERKINI - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa diklaim masih licik seperti ular beludak.

Ini karena Rajapaksa mengundurkan diri setelah melantik Perdana Menteri (PM) Ranil Wickremesinghe sebagai penjabat presiden.

Pelantikan Wickremesinghe pada Rabu, 13 Juli 2022, disusul pengumuman diri resmi Rajapaksa pada Jumat, 15 Juli 2022 pagi dari Singapura, setelah sehari sebelumnya diusir dari Maladewa.

Rajapaksa dan Wickremesinghe dianggao oleh partai-partai oposisi dan rakyat Sri Lanka sebagai 'geng jahat', yang masih berusaha mempertahankan kekuasaan sekalipun rakyat sudah tidak menginginkan mereka berkuasa.

Baca Juga: Rajapaksa Tiba di Singapura, Warga Singapura Asal Sri Lanka Berkumpul Geram di Changi

Malah, dilansir Kalbar-Terkini.com dari Ceylon Today, Jumat ini, Pemimpin Demokrat Liberal Inggris Ed Davey telah meminta pemerintah Inggris (UK) untuk bekerja dengan mitra internasionalnya untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Rajapaksa.

Davey mengajukan permintaan ini selama debat mendesak yang diadakan di Parlemen Inggris tentang situasi di Sri Lanka.

Dia berkata, “Situasi yang mengerikan dan mengerikan bagi rakyat Sri Lanka telah disebabkan oleh korupsi Pemerintah Rajapaksa"

"... pemotongan pajak yang populis dan tidak didanai serta meroketnya pengeluaran pertahanan, kekuatan polisi mereka yang kejam, dan kronisme dan korupsi," kecamnya.

Baca Juga: Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Diusir dari Maladewa: Kini Kabur ke Saudi via Singapura

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Ceylon Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x