Pengawalan terhadap Abe Ceroboh, Pelajaran Penting bagi Indonesia ketika Wiranto Ditikam

- 11 Juli 2022, 12:25 WIB
Penyelidik polisi tiba di kediaman tersangka yang diyakini telah menembak mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, di Nara, Jepang, 8 Juli 2022
Penyelidik polisi tiba di kediaman tersangka yang diyakini telah menembak mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, di Nara, Jepang, 8 Juli 2022 /Kyodo via Reuters

Biro keamanan polisi prefektur Nara bertugas melindungi Abe, dan petugas polisi setempat serta pengawal yang dikirim oleh Departemen Kepolisian Metropolitan di Tokyo, dibantu, menurut NPA.

Abe rupanya ditembak oleh seorang pria yang mendekat dari belakang saat memberikan pidato kepada penonton di sebelah kiri dan kanannya di dekat Stasiun Yamato-Saidaiji di Nara.

Seorang pejabat senior NPA menolak untuk membocorkan rincian langkah-langkah keamanan yang ada.

Tetapi, pejabat itu mengklaim bahwa polisi melakukan tugas itu dengan mengingat bahwa 'keadaan darurat selalu memungkinkan'.

Baca Juga: Pembunuh Abe Bersikeras tak Bermotif Politik: Mantan Pasukan Beladiri yang Jago Rakit Senpi

Menjaga keamanan politisi selama kampanye pemilihan, selalu merupakan tantangan yang menakutkan.

Pejabat itu mengakui, polisi berusaha menjaga jarak yang wajar dari masyarakat, meskipun mereka sering ingin berinteraksi dengan orang yang memberikan pidato.

Toshihiko Matsumaru, mantan anggota MPD dan konsultan senior di Konsultan Keamanan Ohkoshi, mempertanyakan cara penjaga keamanan yang seharusnya melindungi punggung Abe.

Setelah memeriksa berbagai tayangan televisi tentang serangan itu, Matsumaru menyatakan bahwa tidak ada petugas yang tampak mengawasi kerumunan di belakang Abe.

Baca Juga: Kronologi Ditembaknya Mantan PM Jepang, Peluru Tembus Jantung Hingga Tewas, Tetsuya Akui Tak Sukai Abe

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: The Asahi Shimbun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x