Pernyatan Putin ini merupakan sebuah formulasi yang menunjukkan bahwa banyak negara di belahan bumi selatan akan memiliki alasan yang baik untuk tetap netral terkait konflik yang sedang berlangsung.
"Tidak jelas apakah intervensi Jokowi akan berdampak besar pada jalannya perang di Ukraina, yang tampaknya semakin cenderung mengeras menjadi konflik 'beku'," tulis Strangio.
Juga, menurutnya, masih tidak jelas apakah Putin akan benar-benar mengizinkan ekspor tanpa hambatan dari Ukraina.
Ini mengingat sejumlah perjanjian untuk gencatan senjata dan koridor kemanusiaan telah gagal sejauh ini, untuk tidak menyatakan fakta bahwa ancaman krisis pangan global memberinya pengaruh yang kuat atas kebijakannya.
"Meskipun demikian, setiap pasokan tambahan yang berhasil diperoleh Jokowi, merupakan perkembangan yang disambut baik oleh negara-negara yang paling rentan terhadap krisis pangan global yang mengancam," tambah Strangio.
Selama pertemuannya dengan Jokowi, Putin menegaskan bahwa Rusia tidak memiliki batasan pada ekspor pupuk dan makanan, menurut TASS.***
Sumber: The Diplomat