Mantan Nazi Jerman Berusia 100 Tahun Divonis Lima Tahun: Tak Dipenjarakan karena Khawatir Mati

- 29 Juni 2022, 06:01 WIB
Ilustrasi NAPI
Ilustrasi NAPI /PEXELS/Lauro Rocha

Baru-baru ini, Schütz mengaku meninggalkan Lithuania pada awal Perang Dunia II untuk pergi ke Jerman, dan bekerja sebagai buruh tani selama konflik.

Dia bersumpah di pengadilan bahwa dia tidak pernah mengenakan seragam Jerman, namun, beberapa dokumen sejarah menyebutkan lain.

Nama, tanggal dan tempat lahirnya membuktikan bahwa Schütz telah ditugaskan sejak akhir 1942- awal 1945 ke divisi Totenkopf (tengkorak) Waffen-SS.

Berusia 21 tahun pada awal dugaan pelanggaran, Schütz juga dicurigai telah menembak tahanan Soviet, membantu, dan bersekongkol dalam pembunuhan sistematis' di mana gas Zyklon B digunakan, dan 'menahan tahanan dalam kondisi yang tidak bersahabat'.

Selama argumen penutup pada Mei 2022, jaksa kepala menyatakan bahwa bukti sepenuhnya dikonfirmasi.

Schütz dituduh tidak hanya hidup dengan kondisi di kamp, melainkan pula berkarir di sana.

"Tidak ada keraguan bahwa Tuan Schütz bekerja di Sachsenhausen", desak Jaksa Cyrill Klement, sebelum menuntut hukuman penjara lebih dari tiga tahun minimum untuk keterlibatannya dalam pembunuhan.

Ketika Kamp Sachsenhausen dibebaskan oleh pasukan Uni Soviet pada 22 April 1945, diketahui bahwa kamp tersebut menahan sekitar 200.000 tahanan, terutama lawan politik, Yahudi dan homoseksual.

Puluhan ribu di antara mereka telah meninggal, terutama karena kelelahan akibat kerja paksa dan kondisi penahanan yang kejam.

Setelah lama enggan mengadili semua pelaku kejahatan Nazi, Jerman akhirnya memperluas penyelidikannya selama beberapa dekade terakhir.

Halaman:

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Euro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x