KALBAR TERKINI - Perdana Menteri Narendra Modi dan partainya, Bharatiya Janata Party (BJP), dituding haus kekuasaan karena tak menanggapi penderitaan rakyat di Negara Bagian Assam yang dilanda banjir.
Hingga Kamis, 23 Juni 2022, banjir terus merusak properti, dan merenggut nyawa di wilayah kaki Pegunungan Himalaya ini yang juga dihuni banyak imigran Bangladesh.
Dalam 24 jam terakir sejak diterjang banjir pada Rabu lalu, 12 orang telah tewas termasuk empat anak.
Dengan kematian ini, jumlah korban banjir dan tanah longsor tahun ini meningkat menjadi 100 orang.
Lebih dari 54,7 orang telah terkena dampak di 4.941 desa di 32 kabupaten di Assam, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari koran India, India Times, Kamis..
Sebanyak 845 kamp bantuan dan 1025 pusat distribusi bantuan telah didirikan oleh pemerintah distrik yang terkena dampak banjir, di mana lebih dari 2,71 orang berlindung.
Menurut laporan Buletin Otoritas Manajemen Bencana Negara Bagian Assam (ASDMA), 54.57.601 orang telah terkena dampak banjir di 32 dari 36 distrik di Assam.
Di antara kabupaten yang terkena dampak terburuk adalah Barpeta di mana 11.29.390 orang menderita karena kediaman hancur; Kamrup 7.89.496; dan 5.97.153 orang.